HONDA BANNER
BPBDBANNER

Unib Kukuhkan 2 Guru Besar

Unib Kukuhkan 2 Guru Besar

BENGKULU, BE - Guru besar Universitas Bengkulu (Unib) bertambah. Kali ini dua guru besar Ilmu Pertanian Universitas Bengkulu, dikukuhkan. Mereka adalah Prof Dr Ir Yosi Fenita MP, guru besar Bidang Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian dan Prof Dr Ir Rr Yudhi Harini Bertham MP, dari Ilmu Tanah Bidang Biologi Tanah Fakultas Pertanian.

Pelaksanaan pengukuhan itu berlangsung dalam rapat senat terbuka yang dipimpin oleh Prof Dr Alnopri MSi selaku Ketua Senat; Rektor Universitas Bengkulu, Dr Ridwan Nurazi SE MSc; Wakil Gubernur Bengkulu, Dr Drh Rohidin Mersyah MMA, Wakapolda Bengkulu Kombes Pol Drs Adnas MSi.

Dalam orasi ilmiah yang dilakukan secara bergantian itu, Prof Dr Ir Yosi Fenita MP menyampaikan sebagian dari hasil penelitiannya dengan judul \"Pemanfaatan Lumpur Sawit Fermentasi, Minyak Ikan Lemuru dan Herbal untuk Meningkatkan Performans Produksi dan Kualitas Produk Unggas,\".

Yosi menyampaikan, penelitian itu dilatar belakangi masih rendahnya produksi unggas di Indonesia, bahkan sebagian masih impor. Sampai saat ini pengembangan sistem produksi dalam negeri masih memenuhi kendala yang mengakibatkan Indonesia masih bergantung kepada impor dalam mencukupi kebutuhan pangan baik jumlah dan kualitasnya. Agar Indonesia mampu menyediakan produksi unggas dalam jumlah yang cukup dan mempunyai mutu yang sangat baik serta menguntungkan bagi produsen dan konsumen, maka efisiensi produksi dan reproduksi pada ternak unggas disebabkan oleh tingginya harga pakan. Perlu bahan pakan alternatif yang sangat potensial dijadikan bahan pakan ternak.

Selanjutnya tuntutan konsumen yang menghendai produk unggas yang rendah lemak, semua dapat diatasi dengan memberikan feed supplement yang berasal dari herbal. Penggunaan ekstrak daun katu di dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi terhadap peforma produksi dan reproduksi ayam ras petelur juga sangat bermanfaat. Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan formula pakan tersebut dapat menurunkan kadar kolesterol dengan pemberian produk fermentasi dan minyak lemuru.

\"Ekstra daun katu dan penambahan minyak lemuru ke dalam pakan dengan memanfaatkan bahan baku lokal tersebut diharapkan akan memberikan pengurangan biaya pakan dan meningkatkan nilai jual produk unggas dengan menghasilkan produksi, reporudksi dan kualitas daging dan telur,\" ujar Yosi Fenita.

Sementara itu Prof Dr Ir Rr Yudhi Harini Bertham MP memaparkan orasi berjudul \"Pendayagunaan Pupuk Hayati untuk Meningkatkan Produktivitas Kedelai di Tanah Mineral Masam\". Dalam kesempatan ituu, Prof Yudhia Harini mengucapkan rasa syukur atas pengabdiannya sebagai dosen, Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memberikan kepercayaan untuk memangku jabatan sebagai seorang guru besar dalam Bidang Ilmu Tanah Bidang Biologi Tanah.

Dalam kesimpulannya menyampaikan peningkatan produktivitas kedelai sebagai sumber protein nabati harus terus diupayakan agar kedaulatan di bidang pangan dapat terus dipertahankan.

Menangis

Saat penyampaian orasi ilmiah, kedua guru besar itu tiba-tiba berhenti bersuara, dan matanya berkaca-kaca. Mereka ini rupanya, teringat kedua orang tuanya yang telah meninggal. \"Anugerah guru besar itu sangat penting. Mengingatkan saya pada kedua orang tua tercinta H Sofyan Datuk Pangalu Basa (Alm) dan Hj Zuiyar Djafaar (alm), yang selalu mengedepankan pendidikan anak-anaknya, \" ungkap Yosi dengan suara bergetar.

Sementara itu Rektor Unib, Dr Ridwan Nurazi SE MSc mengucapkan selamat atas pengukuhan guru besar yang baru ini. \"Selamat bergabung kedalam komunitas orang cerdas, guru besar,\" ujar Ridwan.

Dengan dikukuhkannya 2 guru besar ini, maka Unib sudah mempunyai 37 guru besar dengan berbagai bidang keahlian. \"Bertambahnya guru besar ini, maka kualitas SDA Unib kian baik. Ini kado Unib dihari Perempuan Sedunia, dan kebetulan dua guru besar adalah perempuan,\" cetusnya.

Ridwan mengatakan, guru besar adalah pecapaian tenaga pendidik yang tertinggi, yang dilakukan sangat luar biasa, karena bukan hal yang mudah jadi guru besar. Sebab itu, Ridwan Nurazi mengajak para dosen lainnya untuk berjuang meraih guru besar itu.

Ia berharap guru besar dapat meningkatkan publikasi baik nasional maupun internasional, dan membawa nama baik Unib kedepan.(247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: