Puluhan Ribu Massa Oposisi Banjiri Kuala Lumpur, Arab Spring Menjalar ke Malaysia?

Puluhan Ribu Massa Oposisi Banjiri Kuala Lumpur, Arab Spring Menjalar ke Malaysia?

\"malayLima puluh ribu warga Malaysia berkumpul dalam sebuah unjuk rasa besar-besaran di Kuala Lumpur, Sabtu (12/1). Hadir di tengah-tengah mereka pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim. Anwar mendesak para calon pemilih yang sebagian besar pendukungnya untuk menggulingkan pemerintah yang sudah lama berkuasa di negeri Jiran itu. Ajakan Anwar untuk menjatuhkan pemerintahan lama ini seiring dengan pemilu yang akan dihelat di Malaysia.Mereka menyerukan rasa ketidakadilan yang selama ini dialami karena ulah pemerintah Malaysia. \"Kami memohon kepada Anda (pemerintah Malaysia) untuk memberikan kami kesempatan agar suara rakyat menjadi suara-suara dari para pemimpin bangsa ini,\" kata Anwar di hadapan para pendukungnya seperti dilansir Channel News Asia. Anwar mengatakan pemerintah Malaysia selama ini gagal menjalankan tugasnya. Belum lagi praktek korupsi yang kerapkali mewarnai negeri bekas jajahan Inggris itu. \"Waktunya telah tiba untuk mengubur ketidakadilan pemerintah ini,\" lugas Anwar yang diamini para pendukungnya. Sejak merebut kemerdekaan dari Inggris pada 1957 silam, pemerintahan Malaysia jatuh ke tangan koalisi Barisan Nasional. Menurut Anwar, gaya kepemimpinan Barisan Nasional tidak mengedepankan aspek keadilan. Protes besar-besaran yang dilakukan Anwar dan para pendukungnya kepada pemerintah Malaysia ini mengingatkan kita pada \'Arab Spring\' yang terjadi di dunia Arab. Apakah \'Arab Spring\' menular ke Malaysia?Karena misi yang diemban pun sama, yakni menggulingkan pemerintahan yang mengesampingkan keadilan. \'Arab Spring\' atau istilahnya pemberontakan rakyat besar-besaran di dunia Arab telah berhasil menggulingkan pemerintah setempat. Sebut saja Hosni Mubarak di Mesir dan Muammar Gaddafi di Libya yang berhasil dikudeta rakyatnya lewat pemberontakan besar-besaran. \"Pemerintah kami sangat korupsi. Pemerintah harus mendengarkan suara kami. Reformasi dibutuhkan,\" kata salah satu pendukung Anwar Ibrahim yang ikut berunjuk rasa, Azlan Abu Bakar. Melihat aksi unjuk rasa besar-besaran ala \'Arab Spring\' itu, Menteri Pekerjaan Malaysia, Shaziman Abu Mansor, mengklaim kubu oposisi sengaja mengorganisirnya. Di saat yang bersamaan, kata dia, pemerintah justru sedang bekerja keras untuk memperbaiki negara dan memperkuat persatuan rakyat. Bukan sibuk menyabotase rakyat seperti yang dilakukan kubu oposisi. \"Kami menerapkan berbagai program untuk memperkuat persatuan diantara multi-rasial penduduk Malaysia, tapi sebalikknya mereka (oposisi) mengorganisir program untuk menciptakan ketidakharmonisan,\" kata Shaziman.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: