Enggano Terancam Terisolir
ENGGANO, BE- Selama beberapa hari terakhir, arus transportasi menuju atau keluar dari pulau terluar Provinsi Bengkulu mengalami lumpuh total. Kondisi ini mengakibatkan warga di pulau itu terancam terisolir dari dunia luar. Kapal feri dan perintis yang melayani transportasi warga tidak beroperasi. Kapal Feri saat ini sudah melakukan doking untuk perbaikan. Sedangkan kapal perintis belum beroperasi karena belum tender. \"Kami tidak bisa keluar dari pulau ataupun menuju pulau karena tidak ada kapal yang berangkat,\" kata Redi H Kaitora, selaku ketua forum masyarakat Enggano bersatu (Formeb).
Tidak hanya warga yang terisolir, ancaman kekurangan pasokan sembako mengancam warga disana. Terlebih jika kondisi ini terjadi berkepanjangan jelas merugikan warga. Belum lagi hasil tangkapan ikan ataupun pertanian warga saat ini banyak terbengkalai karena tidak bisa dijual ke Kota Bengkulu.\"Siswa sekolah yang kemarin liburan ke Bengkulu tidak bisa pulang untuk sekolah karena tidak ada kapal. Termasuk hasil pertanian warga banyak yang membusuk,\" bebernya.
Terkait kondisi ini, warga berharap pemerintah daerah tidak menutup mata. Persoalan yang dihadapi warga Enggano bisa segera diselesaikan. Khususnya yang menyangkut tranportasi kapal menuju pulau itu. Terlebih saat ini kondisi cuaca cukup ekstrem sehingga kekhawatiran tidak adanya kapal semakin menghantui warga. Padahal transportasi menjadi kebutuhan yang mutlak diperlukan masyarakat. \"Kapal tidak ada yang berlayar, ditambah lagi kondisi cuaca seperti sekarang ini. Jelas masyarakat disini (Enggano) semakin resah,\" jelasnya.
Beberapa waktu lalu, saat Pagdam Sriwijaya mengunjungi pulau itu juga menekankan pemerintah daerah untuk memberikan perhatian lebih untukEnggano yang selama ini kurang diperhatikan. Selama puluhan tahun pembangunan masih sangat minim yang dikarenakan berada wilayah terluar Provinsi Bengkulu. \"Gubernur ataupun bupati jangan berpangku tangan dan harus bisa mencarikan solusi agar transportasi dan pasokan sembako terjamin lancar,\" tukas Redi. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: