Tertimbun Longsor, 15 Warga Hilang, 2 Tewas, 1 Selamat

Tertimbun Longsor, 15 Warga Hilang,  2 Tewas, 1 Selamat

NAPAL PUTIH, BE - Bencana tanah longsor terjadi di kamp pemukiman pertambangan emas dan perak di Karang Suluh, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Rabu (2/12) sekitar pukul 20.00 WIB. Sebanyak 15 warga yang bekerja sebagai penambang tertimbun longsor dan 3 orang balita tertimbun longsor. Sampai berita ini diturunkan, baru 3 warga ditemukan. Sedangkan 15 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Dari tiga yang ditemukan, dua orang warga dipastikan meninggal sementara satu orang selamat. Warga selamat atas nama Irzal ditemukan terhimpit batang pohon dan saat ini masih mendapatkan pertolongan medis karena kondisinya kritis. Sedangkan dua warga meninggal atas nama Iyan dan Munggi.  Ketiga warga yang ditemukan tersebut merupakan warga Muara Aman, Kabupaten Lebong.

Kejadian tanah longsor ini terjadi saat hujan deras. Kamp pemukiman warga tersebut lokasinya berada ditengah tebing. Tebing yang berada di depan kamp kemudian longsor, menerjang kamp pemukiman. Warga tidak sempat menyelamatkan diri, lantaran saat itu hujan deras sedang berlangsung sehingga warga tidak mendengar suara atau tanda-tanda tebing tersebut akan longsor. Sebagian warga yang pemukimannya tidak tertimbun kemudian menghubungi warga yang berada di Desa Lebong Tandai.

Keesokan harinya beberapa warga dari Desa Lebong Tandai melakukan evakuasi. Dari Lebong Tandai menuju Karang Suluh bisa ditempuh 3 jam berjalan kaki.

Dikatakan Kades Lebong Tandai, Muntaalimun, saat ini kondisi sangat memprihatinkan, medan yang berat dan rel kereta molek yang putus sebelum menuju desa Lebong Tandai membuat banyak petugas dari Polres, Basarnas dan TNI tertahan di Kantor Camat Napal Putih. Pencarian korban sekaligus evakuasi akan dilanjutkan esok hari, saat ini tidak memungkinkan melakukan evakuasi, hujan deras dan hari sudah mulai gelap serta peralatan seadannya.

\"Kondisi jalan yang berat yang menjadi penghambat untuk melakukan evakuasi, dua orang korban meninggal dan satu orang selamat saat ini masih dalam perjalanan menuju Napal Putih. Tim dari Polres Bengkulu Utara, Kodim dan Basarnas akan berangkat malam ini menuju lokasi longsor. Evakuasi akan dilanjutkan esok hari, karena saat ini kondisinya sangat tidak memungkinkan melakukan evakuasi, hujan terus mengguyur dan hari sudah gelap, sementara warga yang melakukan evakuasi di lokasi longsor hanya menggunakan peralatan seadannya,\" cerita Muntaalimun saat dikonfirmasi melalui telephone.

Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Hendri H Siregar SIK melalui Kabag Ops, Kompol Bayu Catur Prabowo mengatakan sejauh ini dari data yang berhasil dihimpun anggota yang berada di lapangan menyebutkan, 18 orang warga yang tertimbun ini merupakan warga pendatang dari Muara Aman. Mereka menetap di Karang Suluh untuk mencari emas dan perak. Baik Polres, Kodim dan Basarnas saat ini sedang mempersiapkan perbekalan untuk menuju lokasi longsor.

\"Kapolda akan turun, kita perkirakan malam akan sampai, Kapolres juga sudah sampai di Kantor Camat. Saat ini kita melakukan persiapan, malam hari akan berangkat. Keesokan harinya evakuasi akan dilanjutkan,\" jelas Kabag Ops. Tidak mudah untuk mencapai lokasi longsor. Dari Kecamatan Napal Putih menggunakan molek sampai di Ronggeng, dari Ronggeng kemudian berjalan kaki sekitar 10 kilometer ke Sumpit. Dari Sumpit dilanjutkan menggunakan Molek sampai ke Desa Lebong Tandai jaraknya sekitar 15 kilometer. Sesampainya di Lebong Tandai dilanjutkan jalan kaki selama 3 jam untuk sampai di Karang Suluh.

PMI Lebong Turun

Mendapatkan informasi bencana tanah longsor dan banjir bandang di Desa Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih Bengkulu Utara yang sebagian besar adalah masyarakat Kabupaten Lebong, Palang Merah Indonesia (PMI) Lebong bersama keluarga penambang Kamis (3/12) langsung menuju lokasi kejadian.

Ketua PMI Lebong Mirwan Efendi SE MSi mengungkapkan mendapat informasi adanya warga asal Lebong yang merupakan penambang Emas yang bermukim di areal Karang Suluh Lebong Tandai tertimbun Longsor dan diterjang Badai. Hanya saja pihaknya tidak dapat melakukan evakuasi cepat lantaran untuk menuju ke lokasi kejadian memakan waktu lebih kurang 10 jam dari Lebong.

\"Dua unit ambulan milik PMI dan Puskesmas Lebong kita turunkan. Hanya saja karena kendala jarak, hingga pukul 17.00 WIB (kemarin, red) tim baru sampai di Napal Putih. Untuk menuju ke Lebong Tandai akan berjalan kaki lebih kurang 8 jam. Balum lagi untuk menuju ke lokasi kejadian juga diperkirakan memakan waktu,\" singkat Mirwan.(167/777)

Daftar Korban Tertimbun Longsor

- Maweng - Anton - Apin - Iyas - Iyan - Ade - Irzal - Karnedi - Erna - Munggi - Yen - Suami Yen (belum diketahui identitasnya) - Mardin - Dua orang warga belum diketahui identitasnnya - Tiga orang balita belum diketahui identitasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: