Gubernur Sidak RS M Yunus
Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah menilai pelayanan RSUD M Yunus, hingga saat ini masih belum memuaskan. Banyak keluhan yang disampaikan kepadanya. Untuk itu ia meminta pihak rumah sakit untuk bekerja maksimal. Bila tidak ada perubahan, ia akan kembali merombak struktur rumah sakit tersebut. \"Kita berharap pelayanan rumah sakit ini, dapat lebih baik dan memuaskan masyarakat. Pelayanan harus sesuai standar operasional prosedur (SOP),\" tegas Gubernur, saat melakukan Sidak pelayanan di RSUD M Yunus, kemarin. Dalam Sidak, gubernur didampingi Sekretaris Provinsi Bengkulu, Drs H Asnawi A Lamat MSi. Gubernur meninjau sejumlah instalasi dan mendengarkan keluhan pasien dan keluarga pasien. Gubernur juga meninjau seluruh ruang pelayanan, mulai dari ruang poli, ruang pelayanan Jaminan Kesehatan, IGD, ruang bedah, ruang perawatan, gudang obat, instalasi gizi, hingga unit transfusi darah. \"Kita berharap ada peningkatan kinerja dan pelayanan di rumah sakit. Selama ini kita lihat, banyak petugas yang duduk diam, tidak bekerja sebagaimana mestinya. Padahal seharusnya setiap pasien yang masuk sini harus dilayani dengan baik. Saya tidak mau mendengar lagi ada informasi yang masuk, RSUD M Yunus menelantarkan pasien. Untuk itu kita minta para direktur untuk dapat segera membenahi kondisi ini,\" katanya. Junaidi meminta pimpinan RSUD M Yunus untuk memaksimalkan tenaga kesehatan yang ada. \"Kedepannya tidak ada lagi pertemuan semacam ini melainkan langsung action. Capek juga setiap saat selalu pertemuan tetapi tidak ada hasilnya,\" tegas Junaidi. Junaidi juga memerintahkan kepada kabid pelayanan yang baru agar jangan sungkan melakukan evaluasi dan menjalankan SOP yang ada. \"Jangan sungkan-sungkan, begitu ada yang harus dibenahi, lakukan. Begitu juga dengan yang lain,\" perintahnya. Dalam kesempatan itu, gubernur dan jajarannya juga meninjau lahan rumah sakit seluas 2 hakter. Rencananya, Pemprov Bengkulu akan membangun rumah dinas dokter. \"Agar dokter bisa stand-by, sehingga perlu disiapkan rumah dinas. Bila ada rumah dinas, sewaktu-waktu dibutuhkan pasien, dokter bisa segera datang dan memberikan pelayanan,\" katanya. Pada lahan tersebut rencananya juga akan dibangun gedung tempat praktek mahasiswa kedokteran. Gedung tersebut akan menjadi ruang belajar, mengingat, dokter-dokter dan perawat tersebut nantinya akan tetap bertugas di Bengkulu. \"Rencana ini sudah lama. Kita perlu membangun gedung penunjang belajar bagi mahasiswa kedokteran,\" katanya. Sementara itu, menurut dokter Zaini, rumah dinas sangat dibutuhkan bagi dokter spesialis, khususnya bagi dokter yang menempuh pendidikan di provinsi lain. \"Saat mereka kembali ke Bengkulu pertama kali yang ditanyakan adalah rumah dinas. Bila tidak tersedia, mereka lebih memilih mengabdi didaerah lain. Jumlah rumah dinas yang dibutuhkan adalah sekitar 10 unit,\" kata Zaini. Ia juga meminta agar Pemprov menyediakan anggaran untuk membangun ruang tunggu bagi keluarga pasien. Sering kali, keberadaan keluarga pasien yang sangat ramai di ruang perawatan sangat mengganggu kinerja rumah sakit yang berlalu lalang disepanjang koridor. Fasilitas ini sudah tersedia dirumah sakit lain, sedangkan di M Yunus yang ada saat ini sangat kecil hanya bisa menampung sekitar 10 keluarga pasien. \"Kita juga memerlukan ruang khusus atau asrama untuk coas saat jaga malam. Saat ini kalau jaga malam Kita harus cari ruangan. Fasilitas ini Kita usulkan agar pelayanan dirumah sakit ini meningkat,\" pungkasnya. Menanggapi hal ini, Gubernur mengusulkan pihak rumah sakit mengakomodirnya melalui PAD RSUD M Yunus. \"Carikan tempatnya saya rasa pembangunannya tidak sampai Rp 300 juta. Untuk membangun ruang tunggu itu silahkan dikerjakan. Usulan ini sangat bagus dan silahkan direalisasikan,\" pungkasnya.(100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: