Dua Jam Tertimbun Penambang BB Tewas

Dua Jam Tertimbun Penambang BB Tewas

TABA PENANJUNG, BE - Seorang penambang batu bara dikawasan pertambangan Kecamatan Taba Penanjung tewas setelah tertimbun tanah galian. Korban Fendi (38) warga Desa Bajak Kecamatan Taba Penanjung tertimbun dikedalam sekitar dua meter yang menjadi lokasi pencarian batu bara. Diceritakan Riza (28) rekan korban bahwa mereka melaksanakan aktifitas penambangan diblok 9 yang merupakan eks lahan penggalian batu bara PT Inti Bara Perdana (IBP) sejak pagi hari. \"Saya sudah ingatkan agar tidak lagi mengambil batu bara dilobang itu. Karena tanahnya akan ambruk, tapi korban masih juga mengambil disitu sedangkan yang lain pindah lokasi, setelah dua kita kembali lagi korban sudah tidak ada. Sedangkan lobang sudah tertutup tanah, kita sempat mencari tetapi tidak menemuhkan korban akhirnya saya lakukan penggalian, dan menemukan celanyanya sehingga melakukan penggalian total,\" ungkap Riza. Menurutnya saat ditemukan korban dalam kondisi tertelungkup dengan gagang jangkul (Alat Menggali) diatas pundak, korban diperkirakan tertimbun selama dua jam didalam tanah dengan kedalam mencapai 2 meter. Korban lamban diketahui tertimbun karena disekitar lokasi penggalian batu bara yang dijalani korban tidak rekan, sebab warga penambang lainnya mencari dilokasi lebih aman. \"Kondisi memang korban sendiri digalian itu, karena kita sudah pindah kelokasi lainya. Saat diajak korban menolak, karena memang didalam lobang itu batu baranya banyak,\" sebut Riza Riza beserta rekan-rekannya kemudian menghubungi warga lainya serta melapor kekepolisian untuk mengangkut korban kerumah sakit. Setibanya dirumah sakit korban sudah tidak bernyawa sehingga pihak rumah sakit hanya melaksanakan visum terhadap jenazah korban. \"Kondisinya tidak ada luka, tetapi lebam disekujur tubuhnnya terparah dikepala dan dada korban. Ini sepertinya tertimbun tanah atau pasar sehingga sekujur tubuhnya lebam,\" ungkap petugas IGD RSUD Bengkulu Tengah. Warga Mencuri BB Sementara itu pemilik PT IBP Bebi Husie ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa warga penambang tersebut, namun aktifitas warga tersebut dilakukan secara ilegal. Sebab sementara ini pihak perusahaan tengah melakukan penghentian aktifitas tambang manual karena masih mempersiapkan persyarakat-persyaratan yang dimint ESDM. \"Upaya menghalangi warga agar tidak menambang dulu sudah dilakukan, tetapi warga tetap menolak. Mereka tetapi lakukan aktifitas, padahal sekarang ini kita tengah mempersiapkan persyarakat-persyarakat yang dibutuh agar lokasi tambang manual dapat dibuka kembali,\" tutur Bebi. Disisi lain wargapun penambangpun mengakui jika mereka melaksanakan aktifitas diluar keinginan perusahaan. Korban dan ratusan warga lainya sudah melakukan penggalian batubara di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sejak tanggal 15 Agustus lalu pasca dilaksnaakannya pertemuan diaula kantor Camat Taba Penanjung. Meskipun belum menemui kesepakatan untuk pembukaan kembali lahan tambang rakyat tersebut antara warga dan pihak perusahaan PT IBP. \"Kita ini menghidupi keluarga, jadi kalau lama tidak beraktifitas bagaimana keluarga kita mau makan. Makanya warga kembali melakukan penambangan, sebab makan kita juga tidak dapat ditunda lama-lama,\" sebut Rizal. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: