Himpunan Penjahit Argamakmur Kecewa Lagi
ARGAMAKMUR, BE-Himpunan Penjahit Argamakmur (HPA) kembali mendatangi kantor Pemkab Bengkulu Utara (BU), Kamis (2/7), sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, mereka kecewa lagi, untuk kedua kalinya keinginan mereka bertemu Sekda Kabupaten BU tidak terealisasi, meskipun sudah menunggu selama 2 jam. HPA hanya bertemu dengan asisten III Setda Bengkulu Utara, Burman. Kedatangan para penjahit ini untuk melaporkan adanya dugaan mafia dalam pengadaan baju seragam siswa sekolah dasar (SD) di Bengkulu Utara.Mereka protes karena pengadaan baju seragam hanya diserahkan pada satu penjahit saja.
\"Kita sangat kecewa dengan Pemkab BU, keinginan kami terkesan didiamkan. Seharusnya Pemkab melakukan mediasi terhadap kasus ini seperti yang disetujui kemarin. Kami juga tidak bertemu Sekda, malah ketemu asisten III yang menyampaikan masalah ini ke dinas lain,\" kata, Ketua HPA, Yusmedi, Kamis (2/7).
Ditambahkan Yusmeri, dengan datangnya kami kesini yang kedua kali, kami juga gagal bertemu dengan Sekda.
Sekedar mengingatkan, maksud dan tujuan HPA ini, mengadukan dugaan adanya permainan di kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten BU. Dalam kegiatan pengadaan seragam tersebut diduga telah melanggar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor 45 Tahun 2014 tentang pakaian seragam sekolah bagi peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pada bab 4 pasal 4 disebutkan pengadaan seragam sekolah dibebankan kepada wali murid, namun kenyataannya di Kabupaten BU malah dilakukan sebaliknya.
\"Seharusnya kami mendapat order untuk menjahit seragam sekolah setiap tahun ajaran baru. Namun diduga ada intruksi dari oknum, sehingga pengadaan seragam SD se-Bengkulu Utara diperuntukkan bagi satu penjahit saja,\" demikian Yusmeri.(167)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: