Anggaran Pariwisata Rp 2,5 M Dicoret

Anggaran Pariwisata Rp 2,5 M Dicoret

BENGKULU, BE - Anggaran untuk membangun beberapa fasilitas penunjang pariwisata di kawasan Pantai Panjang Bengkulu, ternyata tidak mendapat dukungan dari DPRD Provinsi Bengkulu.  Anggaran yang diajukan Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp 2,5 miliar dicoret, sehingga di tahun 2015 tidak ada anggaran untuk pembangunan infrastruktur pariwisata. Anggaran Rp 2,5 miliar yang diajukan itu diperuntukkan pembangunan Gapura Pantai Panjang sebesar Rp 1,5 miliar dan untuk pembangunan plaza Sport Center sebesar Rp 1 miliar. Namun belakangan ini diketahui bahwa anggaran untuk pembangunan kedua item itu tidak ada lagi atau sudah dicoret dari RAPBD Provinsi Bengkulu 2015 yang rencananya akan disahkan menjadi APBD hari ini (22/12). Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan Bachtiar Najamudin sangat menyayangkan pencoretan anggaran tersebut.  Padahal menurutnya, pembangunan gerbang Pantai Panjang memang sangat dibutuhkan sebagai icon Pantai Panjang Bengkulu agar mudah dikenal bagi siapa saja yang mengunjunginya. \"Buat saya pembangunan gerbang itu penting, karena itulah yang akan menjadi pedoman ketika orang memasuki kawasan wisata Pantai Panjang. Selama ini kan biasa-biasa saja, karena tidak ada tanda-tandanya yang menunjukkan ciri khas Pantai Panjang Bengkulu,\" ungkapnya. Diakuinya, meski anggaran Rp 2,5 miliar itu dinilai masih kecil, namun dinilai cukup untuk pembangunan kawasan wisata tersebut secara bertahap. Karena membutuhkan anggaran besar jika pembangunan fasilitasnya dilakukan secara serentak dan menyeluruh, mengingat kemampuan APBD Provinsi Bengkulu yang cukup terbatas. \"Saya kira anggaran Rp 2,5 miliar itu bisa dimanfaatkan untuk tahap awal, meskipun sebenarnya kawasan Pantai Panjang itu membutuhkan berbagai fasilitas pendukung seperti pencahayaan yang cukup, gerbang masuk yang menarik, tersedia kamar kecil atau kamar mandi yang layak,\" paparnya. \"Ini salah satu daya tarik terbesar yang dimiliki Provinsi Bengkulu, semestinya diprioritaskan karena itu yang membuat orang datang untuk berwisata ke Bengkulu. Namun kalau dianggap tidak penting, ya kapan majunya pariwisata kita,\" sesal adik kandung Agusrin M Najamudin ini. Sultan juga menilai, belum terkelolanya Pantai Panjang karena belum ada sinkronisasi atau pandangan yang sama antara Pemerintah Kota dan Provinsi Bengkulu. Sehingga selama ini terkesan berjalan sendiri-sendiri, akibatnya baik Pemprov maupun Pemkot tidak kelihatan perannya. \"Kalau sudah sinkron antara Pemprov dengan Pemkot, saya yakin kawasan pantai itu dapat dibangun dan dikembangkan dengan baik, tapi sejauh ini kelihatannya sinkronisasi itu belum ada,\" ujarnya. Untuk itu, mantan anggota DPD RI ini berharap agar Dinas Pariwisata Provinsi dan Dinas Pariwisata Kota Bengkulu dapat duduk bersama untuk menyamakan pandangan, agar kedua instansi tersebut bisa membagi peran dan tanggungjawabnya masing-masing. Jika sudah menyadari memiliki tugas dan tanggungjawabnya, maka kawasan itu wisata itu dipastikan menjadi tujuan wisata, baik lokal maupun mancanegara. \"Untuk diketahui, pantai kita ini tidak kalah bagusnya dengan Pantai Bali, ombaknya juga bagus secara pasirnya putih. Ini aset yang luar biasa bagi kita, tapi sayang belum dikelola dengan sebaik-baiknya,\" tutupnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: