Karakter Bangsa Sudah Tergerus

Karakter Bangsa Sudah Tergerus

\"RIO-KOMUNIKASI BENGKULU, BE - Sejak reformasi 1998 hingga saat ini karakter dan kepribadian Bangsa Indonesia semakin tergerus.  Bahkan yang dijunjung tinggi bukan lagi semangat perjuangan, gotong royong dan rela berkorban demi bangsa dan negara, melainkan selalu mengdepankan kepentingan politik dan peorangan.  Jika terus dibiarkan, maka generasi Bangsa Indonesia ke depan semakin sakit dan sulit untuk kembali ke jati diri yang sebenarnya. Hal ini disampaikan Komsos Ster TNI, Kol Kav Agus Suharto SIP MM dalam acara sosialisasi karakter bangsa yang digelar Makorem 041 Gamas Bengkulu, kemarin. \"Karakter di zaman orde reformasi ini sudah kebablasan, yang menonjol hanya kepentingan politik, padahal tujuan awal reformasi adalah semua komponen anak bangsa bersatu-padu untuk menjadikan Bangsa Indonesia ini menjadi lebih baik, bukan hanya mengedepankan kepentingan politik seperti yang terjadi saat ini,\" ungkapnya. Dijelaskannya, tanda-tanda anak yang memiliki karakater yang kuat adalah memiliki semangat untuk kebaikan yang tinggi, ulet, tangguh, tabah dan sabar, rela berkorban, tanpa pamrih, penolong, dan bersikap lemah lembut terhadap sesama. Namun kenyataannya, yang terjadi saat ini adalah bersikap kasar, pemarah, tidak sabar, suka berbohong, egois mengutama kepentingan pribadi, kurang tolerans, cepat menyerah, iri dan kurang rasa kebersamaan dan kepedulian. \"Karakter Bangsa kita ini semakin pudar dan tergerus oleh waktu, dan inilah yang menjadi tugas kita semua untuk  mengembalikannya,\" ujarnya. Banyak hal yang menyebabkan semakin memudarnya karakter bangsa ini, yakni pengaruh globalisasi yang menghamtam peradaban masyarakat Indonesia. Bagi yang tidak siap, maka akan terbawa arus oleh globalisasi tersebut, seperti kenakalan remaja, kejahatan seksual semakin menggila dan lainnya. Saat memaparkan materinya, Kol Kav Agus Suharto juga menampilkan video tawuran anak SMP hingga mahasiswa, termasuk keributan yang terjadi saat paripurna di DPR RI saat membahas kasus Bank Century. \"Globalisasi hadir bukan untuk disalahkan, kita harus membuka diri agar tidak ketinggalan,  namun kita juga tidak boleh meninggalkan karakter kita sebagai bangsa yang beradab,\" imbuhnya. Ia juga menyebutkan, penyebab utama semakin terkikisnya karakter adalah tingginya pertumbuhan penduduk di Indonesia. Karena pertumbuhan penduduk yang begitu cepat tersebut akan berdampak pada kemiskinan yang mempengaruhi ketahanan bangsa. \"Untuk mencegahnya, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan dengan menjalankan program 2 anak lebih baik. Karena kebutuhan anak seperti kesehatan, pendidikan dan kebutuhan lainnya akan terpenuhi, sehingga menjadi anak yang tumbuh cerdas dan memiliki massa depan cerah. karenanya, program KB ini tidak boleh gagal,\" tandasnya. Sementara itu, Komandan Korem 041 Gamas Bengkulu, Kol Inf Achmad Sudarsono SIP dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan program sosialisasi dari Mabes TNI dengan cara turun ke daerah. Pesertanya pun berasal dari berbagai kalangan, seperti pelajar SD, SMP, SMA dan mahasiswa. Selain itu juga diikuti oleh para kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu, para insan pers di Bengkulu, tokoh masyarakat, mantan pejuang dan anggota TNI Gamas 041 Bengkulu. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: