Anggaran Tes CPNS Diusul Rp 820 Juta

Anggaran Tes CPNS Diusul Rp 820 Juta

BENGKULU, BE - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus mematangkan tahapan pelaksanaan tes CPNS tahun 2014 ini, termasuk mengenai anggaran.

Sejauh ini, Pemprov melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) telah mengajukan usulan anggaran untuk pelaksanaan tes CPNS sebesar Rp 820 juta ke DPRD Provinsi Bengkulu. Anggaran tersebut akan dimasukkan ke dalam APBD Perubahan tahun ini yang akan disahkan sekitar bulan Agustus mendatang.

\"Untuk pelaksanaan tes CPNS tahun ini kita usulkan anggarannya sebesar Rp 820 juta. Jumlah anggaran tersebut naik sedikit dibandingkan anggaran untuk pelaksanaan tes CPNS tahun lalu sebesar Rp 720 juta,\" kata Kabid Perencanaan dan Pengembangan Karir BKD Provinsi Bengkulu, Drs H Tarmawi MSi, kemarin.

Menurutnya, anggaran kebutuhan tersebut sudah mulai dibahas di tingkat komisi di DPRD Provinsi Bengkulu. Dan kemungkinan tidak dipangkas lagi, karena kegunaannya riil untuk pelaksanaan penerimaan CPNS, bukan digunakan untuk kegiatan lainnya.

\"Mudah-mudahan usulan kita itu akan diterima, karena anggaran itu sudah dihitung cukup untuk menyelenggarakan tes CPNS,\" ujarnya.

Ia menjelaskan, uang tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti sewa gedung tempat tes CPS, persiapan genset untuk mengantisipasi matinya  listrik,  sewa komputer, transportasi Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) saat memantau jalannya tes, transporasti panitia daerah, honorarium  tenaga keamanan dan untuk operasional lainnya.

Salah satu item yang banyak membutuhkan anggaran adalah sewa komputer dan gedung lokasi tes, karena para tes CPNS kali ini Pemprov kembali menjalin kerjasama dengan Universitas Bengkulu  dengan menggunakan peralatan yang dimiliki Unib, karena Pemprov sendiri belum memiliki peralatan untuk tes menggunakan sistem Computer Asissted Tes (CAT).

\"Kalau kita sudah memiliki alat untuk tes sistem CAT itu, kemungkinan anggarannya tidak sebesar itu. Karena kita tidak perlu menyewa lagi, cukup hanya membayar honor teknisinya. Berhubung karena kita tidak memiliki alat tersebut, maka mau-mau tidak mau kita harus menyewanya,\" terang Tarnawi.

Sementara itu, rincian formasi yang diajukan Pemprov dari kuota 128 orang itu hingga saat ini belum ada persetujuan final dari kemenpan. Hanya saja informasi terbaru yang diterima BKD, formasi untuk Provinsi Bengkulu kemungkinan tidak mengalami perubahan lagi, karena sudah diberbaiki beberapa waktu waktu lalu.

\"Sebelumnya memang ada beberapa formasi yang harus kita perbaiki, dan itu sudah kita lakukan. Sekarang hanya tinggal menunggu persetujuan dari Kemenpan,\" kata Kepala BKD, Tarmizi BSc SSos.

Menurutnya, saat ini KemenPAN tengah memproses rincian formasi yang diajukan dari daerah lain, jika sudah selesai nanti, maka akan disetujui secara serentak.  Untuk diketahui, adapun rincian formasi yang diajukan Pemprov minimal tamatan SMK sebanyak 5 orang untuk mengisi jabatan teknisi peralatan listrik elektro dan jabatan paramedik patirener pelaksana pemula dengan kualifikasi pendidikan SMK pertanian atau SMK kesehatan hewan.

Sementara  untuk jenjang pendidikan DIII juga cukup banyak, mencapai belasan orang dengan kualifikasi pendidikan  DIII Komputer, Teknik Elektro Medis, Teknis Radiografi, Rontgen, Radiologi, Radioterafi, Terapi Wicara, Perawat Gigi dan DIII ilmu persandian.

Formasi lainnya berupa 2 orang dokter spesialis dengan rincian 1 orang dokter spesialis bedah dan 1 orang lainnya dokter urologi. Sedangkan untuk formasi Sarjana (S1) hampir semua pendidikan umum bisa ikut mendaftar, seperti S1 Administrasi Pemerintahan, S1 Hukum, Pertanian, Sistem Manajmemen Komputer, Ilmu Sosial, Geografi, Teknik Sipil  dan Kimia.

Selain itu, Tarmizi juga mengungkapkan bahwa terdapat kuota 5 persen yang bisa diikuti oleh semua jurusan, tapi khusus untuk sarjana atau S1.

\"Kuota 5 persen atau 6 orang itu pendidikannya sarjana semua jurusan. Ini juga suatu keberuntungan bagi  kita, karena apapun jurusannya bisa mengikuti tes untuk mengisi kuota 6 orang itu,\" tuturnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: