Sering Ribut, Suami Gantung Diri
BENGKULU, BE - Seorang suami, yag tinggal di Jalan Sukajadi, Penurunan, Kota Bengkulu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri menggunakan kain gendongan bayi, pada Senin (26/5). Diduga kuat aksi nekat pria bernama Arif (35) ini, dilatarbelakangi masalah ekonomi. Pasalnya, diketahui ia dan istrinya, Ma (30) memang sering terlibat keributan. Para tetangga pun tidak begitu ambil pusing dan menganggap hal itu hanya bumbu-bumbu rumah tangga. \"Begitu juga pada hari sebelum kejadian ini, dia dan istrinya juga ribut-ribut. Dan kami para tetangga ini tidak begitu menghiraukan lagi,\" ujar Aris, pemilik kontrakan yang ditempati korban dan istrinya. Aksi gantung diri yang dilakukan bapak dua anak ini diketahui oleh istrinya sekira pukul 11.00 WIB, Senin (26/5). Betapa terkejutnya Ma saat melihat suaminya telah tergantung di ruang dapur, dekat sumur. Akhirnya Ma berteriak dan membuat beberapa warga sekitar berdatangan. \"Saat tahu itu, saya langsung pergi ke rumah pak RT, tapi karena tidak ada saya langsung menghubungi polisi,\" lanjut Aris. Diperkirakan aksi nekat pria perantauan dari Jawa Timur ini dilakukan pada malam hari. Pasalnya, pada malam itu korban sedang berada di kontrakannya sendirian. Sedangkan istri beserta anaknya sedang pergi ke rumah orangtua istrinya yang ada di Kebun Dahri, Kota Bengkulu. Para tetangga juga mengaku tidak mendengar apa-apa pada malam itu. Pun demikian, beberapa tetangga mengakui jika pada satu minggu terakhir sikap korban sedikit berubah dan jarang keluar rumah. \"Biasanya kalau tidak keluar rumah, korban ini tidur di rumahnya meski siang hari. Jadi kami tidak curiga sedikitpun,\" tambah Aris. SempatĀ SMS Sebelum melakukan aksi nekatnya, beberapa tetangga mengatakan menurut pengakuan istri korban, pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh ini sempat mengirim pesan singkat kepada istrinya. Dalam pesan singkat tersebut, korban berpesan kepada istrinya agar menjaga kedua anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan PAUD. Beberapa orang yang melihat TKP juga sanksi dan masih tidak percaya dengan aksi nekat korban ini. Apalagi, korban hanya menggantungkan lehernya di kayu yang hanya berjarak beberapa meter saja dengan lantai. \"Saya yakin ini sengaja bunuh diri. Apalagi, jarak lantai dengan kayu tempat melilit kainnya tidak terlalu jauh. Tubuh korban itu juga cukup tinggi untuk bisa selamat,\" ujar Yati, tetangga korban. Sementara Kapolsek Ratu Samban Kompol Milian Aziz yang hadir di lokasi kejadian menerangkan kasus tersebut murni merupakan bunuh diri. Pun demikian, jenazah korban tetap dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. \"Dugaan sementara korban murni bunuh diri. Ciri-ciri dari korban saat ditemukan tadi, ada cairan yang keluar dari kemaluan korban dan lidahnya menjulur,\" singkatnya. (609)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: