Desa TR Dihuni Harimau Jadi-jadian
Desa Tanjung Raman (TR) Kecamatan Taba Penanjung, merupakan desa yang letaknya cukup jauh atau paling pinggir dari pusat kota Bengkulu Tengah. Konon, pada zaman penjajahan dulu desa ini sering menjadi tempat persembunyian masyarakat yang lari dari penjajah Jepang dan Belanda. Itulah, sebabnya tahun 1930 silam, desa ini bernama Tanjung Aman. Namun, saat ini sudah berganti nama menjadi Tanjung Raman. Di desa ini masih banyak masyarakat yang mempercayai hal-hal mistis, yakni desa ini dihuni oleh Harimau Jadi-jadian Mau tahu kisahnya, ikuti laporan berikut ini. Novriyanto - Taba Penanjung Konon, dulunya desa ini terdiri dari 3 penjuru, yakni penjuru Suban, penjuru Pegambea dan penjuru Kerepanden. Pada penjuru Kerepanden, ada warga yang sangat sakti, disebut dengan nama Muning Raden Sakti yang berwujud harimau jadi-jadian, dengan jumlah jari 5. Hingga sekarang harimau atau jelmaan Muning Raden Sakti masih menjaga keamanan dan ketenangan desa. \"Harimau jadi-jadian di desa kami ini tidak menganggu, melainkan menjaga,\" ungkap Tokoh masyarakat Tanjung Raman, H Husien. Menurutnya, Jika ada musibah yang bakal melanda Desa Tanjung Raman, biasanya harimau jelmaan tersebut datang ke desa. Kedatangan Harimau ini hanya selintas. Setelah itu pergi menyeberang Sungai Papan Penawai di desa itu setelah ada salah satu warga yang sudah melihat agar memberitahu warga lain. Begitu juga bila ada warga asing akan berbuat jahat di desa ini, Muning Raden Sakti juga akan datang untuk menghalanginya. \"Menjadi petunjuk atau firasat jika akan ada kejadian yang melanda desa kami,\" akunya. Dijelaskannya, adanya Harimau jelmaan yang sering datang ke tengah desa. Bahkan hubungannya dengan warga di Tanjung Raman sangat dekat, menjaga serta menyayangi anak cucu yang di desa. “Tempat tinggal Harimau ini di balik bukit desa ini, sebuah keramat yang kami percaya tempat bersemayamnya Muning Raden Sakti,” terang Husien. Dia menambahkan, sejak Desa Tanjung Raman berdiri tahun 1930 lalu dan hingga sekarang, tidak ada tindak kriminalitas terjadi di Tanjung Raman. Pencuri juga tidak bisa bebas masuk ke dalam desa. Saat zaman penjajah Belanda dan Jepang pada tahun 1945, tidak ada yang berani masuk ke desa ini. \"Kalau orang niatnya buruk maka tidak bisa masuk kedesa kami ini,\" tambahnya. Senada diungkapkan, Sekretaris Desa Tanjung Raman, Triana menungkapkan Harimau yang sering datang ke desa bukan cerita asing lagi. Seperti baru-baru ini musibah yang melanda Tanjung Raman, suara auman Harimau terdengar jelas. “Sebelum kita dilanda banjir besar, katanya orang banyak dengar suara yang mirip harimau, bahkan saat itu ada yang lihat Harimau masuk desa,” akunya. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: