Tambang Emas Tradisional Butuh Perhatian
NAPAL PUTIH, BE - Warga desa penghasil emas dan perak, Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara (BU) dapat memalakukan aktifitas pertambangan tradisonal untuk mencukupi kebutuhan hidup. Bahan mentah perak dijual dapat dengan harga Rp 50 per gram, sedangkan perak olahan Rp 10 ribu per gram. Bahan mentah perak dan emas dapat bisa didapat warga dari aliran sungai yang ada di desa tersebut. Kemudian dikumpulkan dijadikan emas dan perak. Salah seorang warga, Putra (27) mengaku, aktivitas ekonomi masyarakat tersebut sudah lama ditekuni. \"Sudah bertahun-tahun saya tekuni hal ini. Hasilnya lumayan,\" ujarnya. Setiap tahunnya, katanya, hasil penjualan emas dan perak itu mencapai Rp 50 juta hingga Rp 80 juta. Uang itu cukup untuk membuat satu buah rumah semi permanen di desa itu. Pelanggan yang membeli hasil olahan emas dan peraknya itu sering dibeli orang luar provinsi yang memang sudah mengetahui kualitas keaslian perak dan emas didesa tersebut. \"Kalau mereka ambil sama kita itu sudah murah, makanya bagi penjual emas yang sudah tahu kulitas baik emas dan perak di sini, datang langsung mengambil. Tidak jarang dari luar provinsi pun ambil dari kita di sini,\" jelasnya. Camat Napal Putih, M sabi\'i membenarkan kegiatan ekonomi warga dari sektor pertambangan emas dan perak tradisonal itu. Menurutnya, hal itu cukup menjanjikan, sehingga dalam setiap tahunnya warga bisa membangun rumah dari hasil penjualan emas dan perak. \"Kita hanya berharap ada perhatianlah terkait pengerajin penghasil emas dan perak didesa tersebut dari pemerintah, paling tidak dapat membantu untuk alat pengerajian mereka agar lebih canggih lagi,\" harapnya. (117)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: