PD RAN Disaran Tutup
BENGKULU, BE - Sunyinya aktivitas Perusahan Daerah Ratu Agung Niaga (PD RAN) menjadi sorotan sejumlah anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu. Disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota, Suimi Fales SH MH, pihaknya berharap agar Pemerintah Kota dapat memberikan laporan mengenai perkembangan perusahaan daerah yang dahulu terus mengalami kerugiaan ini. \"Bayangkan, sampai sekarang saja kita bahkan belum pernah mendapatkan laporan apapun tentang PD RAN. Namun ketika terjadi misalnya penyalahgunaan wewenang, tentu ini akan menjadi tanggung jawab kami juga kepada konsituen kami. Makanya kami berharap pihak eksekutif dapat terbuka dengan kita mengenai PD RAN ini,\" kata politisi PKB yang dikenal vokal tersebut, kemarin. Senada diungkapkan anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Sofyan Hardi SE. Menurutnya, pihak eksekutif seyogyanya dapat memberikan laporan secara berkala terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki Pemerintah Kota. \"Seperti PDAM kemarin, kalau memang pemerintah serius mau membenahi BUMD ini, apa langkah mereka. Bisnisnya apa. Rencana-rencana ke depan bagaimana. Kalau memang tidak ada kegiatannya, atau memang perusahaan ini tidak menghasilkan, atau tidak jelas bisnisnya apa, ya lebih baik ditutup saja,\" ujar Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Bengkulu ini. Sementara Direktur Utama PD RAN, Diansyah Putra SIP, ketika dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan, pihaknya saat ini sedang melaksanakan proses perbaikan. Ia menampik bahwa perusahaan yang ia pimpin tidak mempunyai kegiatan apapun. \"Kalau kepercayaan pemerintah sudah saya jalani, salah satunya adalah berkomitmen untuk tidak digaji selama PD RAN merugi. Saat ini kita sudah menjalin kemitraan dan hanya menanti proses penyelesaian administrasi untuk dilaksanakan. Proses ini memang panjang karena berkaitan dengan aturan. Kalau kita diperkenankan untuk melabrak aturan, mungkin kita sudah berherak massif sejak awal dilantik,\" katanya. Disamping itu, Diansyah menjelaskan, pihaknya juga telah mendirikan kantor PD RAN yang baru di Jalan Jalan Hibrida Nomor 2 Kelurahan Pagar Dewa. Dalam waktu dekat, ia berkomitmen untuk mulai menjalani kegiatan perusahaan yang rencana strategisnya (renstra) telah selesai ia susun. \"Kita memiliki beberapa alternatif bisnis yang menjanjikan. Diantaranya pengelolaan aset-aset Pemkot dibidang advertasing atau trevelling. Beberapa perusahaan swasta juga sudah menawarkan kerjasama dengan konsep profit shering namun aturannya perlu dikaji lebih mendalam,\" paparnya. Sejak dilantik, Diansyah belum pernah menerima gaji. Ia memang sejak awal berkomitmen agar perusahaan ini dapat membukukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terlebih dahulu sebelum mendapatkan penyertaan modal dari pemerintah. Sejumlah aset seperti 1 unit mobil Toyota Avanza, 1 unit mobil box, kursi, komputer dan aset-aset lainnya saat ini sudah mulai diinventarisir namun sebagian besar dalam kondisi rusak. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: