Salah Paham, Oknum TNI Menembak di Mapolsek

Salah Paham, Oknum TNI Menembak di Mapolsek

1 Warga Terluka \"IMG-20140327-01550\"KEPAHIANG, BE - Kehebohan terjadi di Markas Polisi Sektor (Mapolsek) Kepahiang, sekitar pukul 12.30 WIB, kemarin (27/3). Ini setelah terdengar letusan tembakan senjata api (senpi) beberapa kali dari arah Mapolsek. Tembakan itu diketahui dilakukan oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Sertu FA yang berdomisili di Desa Kuto Rejo Kepahiang. Oknum Setu FA diketahui sebagai anggota Intel Korem 173 Biak Papua. Pantulan proyektil peluru sempat mengenai seorang warga Kecamatan Kabawetan, Ari Ramadhan (21) warga Desa Sengkuang Kabawetan yang kala itu tengah berada di Mapolsek. Data didapat BE, peristiwa penembakan yang dilakukan oknum TNI ini bermula di saat anggota Satuan Lantas Polres Kepahiang menggelar razia kendaraan bermotor (Ranmor) di jalan lintas Kelurahan Pasar Ujung tepatnya di depan Mapolsek Kepahiang dekat hutan konak Kepahiang. Saat razia tersebut rupanya ada keluarga oknum TNI tersebut yang kena tilang. Mengetahui keluarganya ditilang, oknum TNI tersebut berniat mengurusnya dengan mendatangi langsung Mapolsek Kepahiang. Saat datang ke Mapolsek, oknum TNI tersebut berpakaian preman. Ia sempat menyampaikan jika dirinya merupakan salah satu anggota TNI. Hanya saja apa yang disampaikannya tersebut tidak digubris. Lantas oknum TNI terlihat bersitegang dengan salah satu anggota Lantas sehingga akhirnya oknum TNI itu mengeluarkan senpinya jenis FN (Fabrique Nationale). Mungkin untuk membuktikan jika pistol yang dipegangnya tersebut memang asli, oknum TNI tersebut menembakkan senjatanya ke lantai keramik Mapolsek sebanyak 1 kali. Tapi peluru yang keluar langsung tiga butir. Karena pada saat itu ada warga lain yang juga mengurus tilang, akhirnya 1 warga (Ari, red) terkena pantulan serpihan proyektil peluru pada kaki bagian betis sebelah kiri dan terpaksa dilarikan ke RSUD Kepahiang untuk menjalani perawatan. Terpisah Komandan Unit Intel Kodim 0409 RL, Lettu Inf Botani Kenedi usai melakukan serangkaian olah TKP di Mapolsek Kepahiang kepada wartawan membenarkan peristiwa penembakan senpi oleh oknum TNI tersebut. Menurutnya, kejadian ini hanya kesalah-pahaman saja. \"Dia merupakan anggota Intel Korem 173 Biak Papua, dia pulang ke sini karena cuti dalam rangka menghadiri pesta salah satu adiknya yang ingin menikah,\" ujar Botani. Diceritakannya, sebelum kejadian adik oknum TNI tersebut terkena razia yang digelar Lantas Polres Kepahiang di depan Mapolsek. Kemudian adiknya itu melapor kepada Sertu FA sehingga mendatangi Mapolsek. \"Saat di Mapolsek terjadi kesalahpahaman sehingga terjadi peristiwa itu. Untuk saat ini dia kita serahkan ke DenPOM Bengkulu untuk diproses sesuai aturan yang berlaku,\" jelasnya. Menurutnya, karena perbuatan yang dilakukan oknum FA itu sudah melanggar hukum. Nantinya dia akan diproses di DenPOM, setelah itu dikembalikan ke Satuannya di Biak Papua. \"Untuk proses hukum dari DenPOM Bengkulu diserahkan ke satuannya di Biak Papua nantinya. Dengan demikian FA menjalani proses hukum di Biak sana. Yang jelas peristiwa ini terjadi karena kesalahpahaman saja,\" tandasnya. Sementara Kapolres Kepahiang AKBP Sudarno SSOs MH enggan berkomentar kepada sejumlah wartawan mengenai insiden tersebut. Di bagian lain puluhan personel Polres Kepahiang dan anggota TNI tampak berjaga-jaga pasca terjadinya aksi di Mapolsek ini. Aksi penembakan di Mapolsek ini juga menjadi buah bibir di masyatakat Kepahiang. Saat dikonfirmasi Dandim 0409 Rejang Lebong Letkol Kav Sugi Mulyanto melalui Kasdim Mayor Inf Agus Salim mengaku tengah berada di Palembang untuk sebuah tugas. Terkait kejadian tersebut ia telah mendapatkan laporan kesalahpahaman yang melibatkan oknum anggota TNI asal Papua dengan anggota polisi tersebut. \"Anggota kita tengah telah berada di lokasi kejadian untuk mengendalikan situasi, laporan yang kami dapatkan ada anggota yang ribut itu oknum anggota TNI papua yang tengah berlibur di Kepahiang, saudaranya ditilang polisi terjadi perselisihan, memang ada tembakan yang dilaporkan,\" ungkap Agus Salim. Terkait peristiwa itu Agus Salim berharap semua pihak bisa mengendalikan diri dan tidak terpancing provokasi yang akan memperkeruh suasana. \"Agar tidak menimbulkan persoalan lain semua pihak harus mengendalikan diri,\" pinta Agus. Danrem Belum Dapat Laporan Komandan Korem 041/Gamas Bengkulu, Kol Inf Achmad Sudarsono SIP hinga tadi malam belum mendapatkan laporan antara aksi tembakan senjata api yang dilakukan oleh salah satu oknum TNI di Mapolsek Kepahiang itu. \"Sampai saat ini kami belum mendapatkan laporannya sehingga belum tahu permasalahannya,\" kata Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 041/Gamas Bengkulu, Mayor Inf Onsonusi. N SH, saat dihubungi malam tadi. Ditanya soal aturan penggunaan senjata api oleh anggota TNI, Onsonuni mengungkapkan tidak bisa berandai-andai. Melainkan perlu ditelusuri permasalahannya yang sebenarnya, apakah menembak untuk membela diri atau karena emosi. Jika menembak untuk membela diri, seperti terancam, harganya dirinya diinjak-injak, menurutnya bukan suatu pelanggaran. Namun mengeluarkan tembakan karena marah atau emosi, jelas suatu pelanggaran. \"Untuk lebih jelasnya harus tahu dulu duduk persoalannya,\" tutup Kapenrem. Senada diungkapkan Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Herry Wiyanto SH. Ia tidak mengetahui adanya perseteruan antara anggota yang berada di Kepahiang tersebut. Selain itu ia juga belum menerima laporan dari Polres Kepahiang. \"Saya tidak tahu dan perseteruan tersebut,\" pungkasnya.(400/999/cw3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: