Perwal Pelayanan Pasar Digodok
BENGKULU, BE - Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu, B Arasman SH, menyatakan, pihaknya tengah melakukan pembahasan Peraturan Walikota (Perwal), tentang Retribusi Pelayana Pasar. Perwal ini akan menjadi turunan dari Peraturan Daerah (Perda) Kota Bengkulu Nomor 07 Tahun 2013 tentang Retribusi Pelayanan Pasar. \"Berapapun tarif yang pedagang ajukan akan menjadi kajian bagi kami. Nanti bisa saja kita saling memadukan hasil kajian kita masing-masing. Karena yang menjadi masalah saat ini tinggal ketetapan tarif,\" katanya, kemarin. Ia menjelaskan, sejauh ini aspirasi para pedagang masih terus berkembang. Ada diantaranya yang berkonsultasi dengan akademisi, ada diantaranya yang menyebarkan angket, ada yang melakukan dialog dan musyawarah. \"Semakin banyak aspirasi, semakin baik. Kami juga tidak menginginkan pedagang sengsara. Bahkan kami menilai sebenarnya pedagang hanya kurang memahami bahwa kami pun sudah menyediakan tarif yang murah bagi pedagang yang membutuhkan kios murah,\" bebernya. Ia menjelaskan, pada Perwal yang tengah dibahas saat ini, Pemerintah Kota mengupayakan untuk secara optimal mengakomodir kepentingan pedagang. Perwal ini sendiri akan menjadi petunjuk teknis dan pelaksanaan dari Perda tentang Retribusi Pelayanan Pasar. \"Perwal ini akan menjadi kelanjutan dari Perda. Karena Perda memang hanya mengatur hal-hal umum. Rinciannya nanti ada di Perwal,\" tukasnya. Ia menambahkan, seyogyanya pemerintah dan pedagang dapat bersinergi. Ia berharap, Perwal ini akan menjadi jembatan yang akan menyatukan kehendak pemerintah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) demi kesejahteraan pedagang di satu sisi dengan kehendak pedagang agar tarif pasar ini tidak terlalu memberatkan disisi yang lain. \"Jadi ada win-win solution,\" pungkasnya. Sebelumnya, Koordinator Pedagang Pasar Minggu Berastu, Iwanto Junaidi, mengatakan, pihaknya berharap kenaikkan tarif retribusi pelayanan pasar tidak lebih dari 20 persen. Namun, ia menyampaikan, sebagaimana Pemerintah Kota terbuka untuk adanya dialog mengenai harga ini, pihaknya juga tidak keberatan tarifnya lebih dari 20 persen. \"Yang jelas kalau tarifnya masih dalam batas kesanggupan kami, maka kami bersedia. Jangan hanya sampai 700 persen. Bisa mati kami,\" ucapnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: