Harimau dan Beruang Ancam Manusia
CURUP, BE - Aktivitas warga di kawasan perkebunan bahkan pemukiman penduduk di Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya, mulai terancam dengan aktivitas binatang buas seperti Beruang dan Harimau. Kedua hewan buas berbahaya tersebut sudah menampakkan dirinya pada manusia keluar dari habitat hutan kawasan. Hal itu terungkap dalam sosialisasi yang digelar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Binmas Polres Rejang Lebong di Balai Desa Kampung Melayu Kecamatan Bermani Ulu belum lama ini. \"Banyak faktor yang membuat hewan buas keluar dari habitat hutan, salah satunya ketersediaan makanan buru telah habis diburu manusia maupun adanya ilegal logging yang membuat kehidupan binatang langka keluar kawasan,\" Kasat Binmas Polres RL, AKP Darwin Tampubolon. Konflik antara manusia dengan hewan buas tidak terbantahkan, bahkan dalam sesi dialog pada kesempatan sosialisasi tersebut masyarakat mengaku sudah berulangkali bertemu dengan hewan buas terutama Beruang. Bahkan beruang tersebut tak segan-segan menyerang jika terkejut bertemu dengan manusia. Bahkan, ada 3 ekor harimau yang pernah menampakan diri pada manusia saat memangsa babi hutan di perkebunan warga bersama anak-anaknya. Terlepas dari hal itu, beruang dan harimau patut diwaspadai namun tidak boleh dibunuh karena termasuk hewan di lindungi kecuali terpaksa jika harus melindungi diri sendiri saat menyerang. \"Kalau bukan terpaksa, hewan buas dilindungi tersebut tidak boleh dibunuh. Partisipasi masyarakat untuk tidak menggangu habitatnya dan tidak berburu babi yang menjadi makanan hewan buas di kawasan sekitar hutan akan membuat mereka tidak keluar dari habitatnya,\" harapnya. Di bagian lain, keterbatasan personel dan anggota BKSDA dalam menangani dan mengusir hewan buas kembali masuk habitatnya, masyarakat harus ikut membantu agar hewan buas itu tetap berada di tempatnya. \"Selain waspada dan tidak mengganggu habitatnya, salah satu upaya agar hewan buas tidak masuk ke kawasan perkebunan warga,\" pintanya. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: