Strategi Pemprov Tekan Kemisikinan

Strategi Pemprov Tekan Kemisikinan

BENGKULU, BE - Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengaku terus berupaya mencari solusi untuk menekan angka kemiskinan.  Pertumbuhan ekonomi di Bengkulu memang selama ini tinggi, namun tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat. \"Kita punya langkah-langkah strategis, dan terus mencari rumus tekan kemiskinan,\" ujar Asisten II Setda Pemprov Ir Nahsyah MT, MM, kemarin. Dia mengatakan ekonomi tumbuh karena banyaknya ekspor baik dari batubara, karet, dan CPO dari Bengkulu keluar daerah. Namun, dengan minimnya industri hilir di Bengkulu, pertumbuhan ekonomi berlum berdampak secara merata untuk meningkatkan kesejahteraan.  \"Yang perlu ditekankan adalah melaksanakan CSR (Cororate Sosial Responbility) ke masyaralat,\" jelasnya. Dia mengatakan dengan CSR mampu menekan angka kemiskinan di masyarakat. Sebab itu, BUMD, BUMN, dan swasta harusnya berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan dengan menjalankan program CSR. Perusahaan-perusahaan tersebut harus memiliki komitmen untuk mengentaskan kemiskinan di Bengkulu. Sebelumnya, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd mengatakan percepatan pembangunan menjadi salah satu strategi menekan angka kemiskinan yang meningkat. Percepatan pembangunan tersebut, dapat diwujudkan sejalan dengan pelaksanaan HPN 2014, diharapkan Provinsi Bengkulu mendapatkan kucuran anggaran yang besar. \"Sekitar Rp 8 trilyun yang kita usulkan, untuk infrastruktur jalan, pertanian, pelabuhan, dan sebagainya,\" katanya. Dia juga telah  menginstruksikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar mengingatkan ke perusahaan-perusahaan di daerah itu untuk menyerap tenaga kerja lokal. \"perusahaan-perusahaan  harus banyak merekrut tenaga kerja lokal,\" katanya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Maret 2013 terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu 16.880 jiwa dibanding pada September 2012.   Jumlah penduduk miskin Provinsi Bengkulu pada Maret 2013 sebanyak 327.350 jiwa. BPS merilis jumlah penduduk miskin Bengkulu meningkat dari 17,15 persen dari total penduduk pada September 2012, menjadi 18,34 persen pada Maret 2013. Pertambahan penduduk miskin terjadi di perdesaan yakni sebanyak 17.640 jiwa, atau dari 217.800 jiwa pada September 2012, menjadi sebanyak 235.440 pada Maret 2013. Sedangkan penduduk miskin di perkotaan berkurang sebanyak 760 orang. Penduduk miskin di perkotaan berkurang dari 92.670 jiwa pada September 2012 menjadi sebanyak 91.910 jiwa pada Maret 2013.b

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: