3 Bocah Tenggelam di Pantai Panjang

3 Bocah Tenggelam di Pantai Panjang

\"tengrlam\"BENGKULU, BE - Ombak Pantai Panjang kembali memakan korban.  Kemarin (5/5), 3 orang bocah SD, yakni Surya Harto Sanjaya (11), Anggy (11) dan Mahmudin (10) tenggelam di Pantai Panjang, tepatnya di depan sport center.  Dua bocah, Anggy dan Mahmudin berhasil diselamatkan.  Sedangkan Suryo Harto Sanjaya, hingga berita ini diturunkan tadi malam, belum ditemukan.

Suryo diketahui anak ke-3 dari 4 saudara buah hati Pasturi (pasangan suami istri) Hakim (46) dan Hartati (44) warga Jalan Albaroqah 4 RT 21 Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu, tepatnya di depan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pulau Baai.  Ia hilang setelah dibawa ombak saat korban bersama beberapa teman sekolahnya mandi pantai.

Data terhimpun, sekitar pukul 09.30 WIB korban bersama 6 orang temannya yaitu Nurwawi (11), Anggi (11), Erik (10), Siti Nuraliza (10) dan Mahmudin (11) serta Nur Sakima (10) semuanya pelajar SD, bermain di pantai panjang tepatnya di depan Sport Center. Tak hanya bermain, korban bersama dua temannya Anggy (11) dan Mahmudin (10), selanjutnya memutuskan untuk mandi laut.

Menurut informasi, awalnya korban dan 2 temannya sempat diingatkan oleh beberapa pemuda yang saat kejadian tengah melakukan kegiatan atau sedang berolahraga selancar di tempat kejadian.   Mendapat peringatan tersebut, korban dan temannya sempat menepi, namun tetap mandi.  Tanpa disadari, secara tiba-tiba datang ombak besar dan seketika ketiga bocah itu terbawa arus hingga ke tengah.

Mengetahui hal itu, beberapa pemuda yang sedang berselancar langsung melakukan tindakan untuk menolong bocah tersebut.  Berkat kesigapan para pemuda itu, Anggy dan Mahmudin berhasil diselamatkan.  Namun naas bagi Surya Harto Sanjaya, korban tidak sempat ditolong oleh para peselancar.  Karena sudah keburu hilang setelah tenggelam digulung ombak pantai. \"Tadi mereka jalan di pinggir pantai, lalu mandi.  Sewaktu mereka sudah mau ke tengah, kami ingatkan jika disini (TKP) dilarang mandi.

Korban dan teman-temannya sempat menepi.  Lalu sesaat kemudian kami melihat ketiganya sudah tenggelam,\" ungkap Yadi salah seorang pemuda yang ikut berselancar di TKP, kemarin.

Dari pantauan BE di lakosi kemarin, kedua orang tua korban datang ke TKP sekitar 30 menit kemudian.   Ibu korban sempat histeris ketika tiba di TKP. Dan tidak henti-hentinya menangis, sampai beberapa kali mencoba untuk mendekati pantai untuk mencari buah hatinya, beruntung pihak keluarga dan beberapa warga yang melihat langsung menahan dan menenangkan ibu korban.  Sedangkan ayah korban, Hakim, setibanya di lokasi sempat bertanya kepada teman-teman korban. \"Mana Jaya, Mana Jaya,\" tanya Hakim kepada anak-anak tersebut.

\"Tenggelam,\" jawab seorang anak. Sehingga Ayah korban langsung lemas dan menangis. Kedua orang tua korban tidak dapat menahan kesedihannya, sehingga selalu menangis. Dan tampak beberapa keluarganya menemani dan mencoba menenangkan orang tua korban. \"Kami akan menunggu hingga malam ini, nanti keluarga bergantian saja untuk menunggu di sini (TKP),\" jelas Hatmi salah seorang anggota keluarga korban.

Di lapangan, Kapolsek Ratu Samban AKP Milian Aziz SIK bersama beberapa orang anggotanya tampak mendatangi TKP, lalu disusul oleh Anggota Sar Pol Air Polda Bengkulu, dibantu oleh Basarnas serta anggota BPBD, datang untuk mencari korban.   \"Anggota Pol Air datang sebanyak 10 orang personil dengan satu perahu karet langsung menyisir pantai untuk mencari korban,\" jelas Kapolsek.  Sampai pukul 22.00 WIB tadi malam korban belum juga ditemukan, dan pencarian masih terus dilakukan.

Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu bersama dengan anggota keluarga korban. Posko mulai didirikan sekitar pukul 18.00 WIB kemarin.

Dijelaskan Kepala Badan BPBD H H. Herman Sidik, setiap 2 jam anggota yang terdiri dari Basarnas, Pol Air Polda, Lanal Bengkulu, PMII dan BPBD serta beberapa orang dari keluarga korban, akan melakukan patroli untuk menyisir tepian pantai, sebab malam hari menurut Herman (Sapaan) sulit untuk melakukan pencarian ditengah laut, mengingat angin dan ombak laut yang cukup bersar.   \"Kita akan berusaha untuk mencari korban, malam ini kita berjaga di sini. Harapan kita korban segera ditemukan,\" harapnya.

Kebakaran Sementara itu, ditengah kesibukkan petugas mencari korban tenggelam, warga dan penugunjung pantai juga dikejutkan dengan kebakaran yang menimpa warung nasi goreng yang terletak disamping sport center.   Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Api membakar tempat duduk pembeli yang atapnya terbuat dari ijuk tersebut, kebakaran menimpa warung milik Darwin (50) warga Jalan Putri Gading Cempaka 7 RT 2 Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu Samban.

Dijelaskan Darwin kemungkinan tempat duduk pembeli diwarungnya miliknya tersebut dibakar orang, sebab tidak ada sumber api di TKP (Tempat Kejadian Perkara), karena dirinya sudah 3 bulan terakhir tidak berjualan.

\"Saya sedang istirahat berjualan, kerugian saya satu jutaan, sebab satu tempat duduk itu modalnya Rp 500 ribu. Hitung sendiri jika ini 3 tempat duduknya yang terbakar,\" jelas pria yang mengaku sudah 8 tahun berjualan di TKP. (cw4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: