Cegah Digital Anxiety Dikalangan Gen Z, Senator Destita Beri Tips Lewat Digital Detox
Seminar Nasional Kesehatan Mental bertema “The Great Digital Detox: Mengelola Digital Anxiety di Era Media Sosial bagi Gen Z-foto: istimewa-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu menggelar Seminar Nasional Kesehatan Mental bertema “The Great Digital Detox: Mengelola Digital Anxiety di Era Media Sosial bagi Gen Z”, Selasa (22/10), di Gedung Auditorium kampus.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber ternama dari berbagai bidang, di antaranya Senator Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM., dan Dra. Reni Kusumawardhani, M.Psi., Psikolog. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Prof. Dr. KH. Zulkarnain, M.Pd.
Dalam pemaparannya, Senator Destita Khairilisani menjelaskan bahwa fenomena digital anxiety kini menjadi tantangan serius bagi generasi muda, terutama Gen Z yang tumbuh di tengah ketergantungan tinggi pada media sosial. Berdasarkan riset global, penggunaan media sosial berlebihan dapat meningkatkan risiko kecemasan hingga 72 persen.
Destita mengurai tiga pemicu utama kecemasan akibat media sosial, yaitu perbandingan sosial (social comparison), fear of missing out (FOMO), dan cyberbullying atau trolling.
“Banyak anak muda merasa gagal karena melihat highlight reel atau kehidupan yang difilter orang lain. Dari situ muncul kecemasan takut tertinggal, hingga tekanan akibat komentar negatif atau penilaian anonim di dunia maya,” jelasnya.
BACA JUGA:Bawa Rombongan JICA, Senator Destita Kenalkan LPK Takekka Bengkulu
BACA JUGA:Cek Keaktifan Layanan Kesehatan 24 Jam, Destita Sambangi Puskesmas di Kota Bengkulu
Lebih lanjut, Senator asal Bengkulu ini juga memberikan tips membangun batasan sehat dalam bermedia sosial. Menurutnya, pengguna perlu menghindari perbandingan buruk, membatasi waktu bermain media sosial maksimal dua jam per hari, dan mengutamakan koneksi nyata daripada validasi digital.
“Media sosial hanyalah alat, bukan identitas diri. Kuncinya ada pada kesadaran diri dan kemampuan mengendalikan pikiran. Kendalikan scroll-mu, kendalikan juga pikiranmu,” pesan Destita.
Sementara itu, Ketua HIMPSI Bengkulu Dr. Nelly Marhayati, M.Si. menyoroti pentingnya literasi kesehatan mental di kalangan mahasiswa.
“Kita hidup di era di mana konektivitas digital seringkali membuat individu kehilangan koneksi dengan dirinya sendiri. Melalui digital detox, kita belajar untuk kembali sadar dan beristirahat dari tekanan dunia maya,” tuturnya.
Kegiatan ini diikuti ratusan mahasiswa, dosen, dan praktisi kesehatan mental yang antusias berdiskusi mengenai tantangan psikologis di era digital.
Rektor UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu berharap seminar nasional ini dapat menambah wawasan, sekaligus momentum bagi UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu untuk memperkuat komitmen dalam mencetak generasi yang sehat secara mental, spiritual, dan digital.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah nyata kampus dalam membangun karakter mahasiswa yang cerdas, tangguh, dan bermental sehat di era teknologi,” tutup Rektor.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

