Perkuat Sinergitas Media, Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu Syamsurachman Kunjungi Graha Pena RB

KOTA BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Syamsurachman, memperkuat silaturahmi dan menjalin sinergitas dengan media lokal. Ia mengunjungi Kantor Graha Pena Rakyat Bengkulu pada Rabu (8/10), didampingi oleh beberapa kader partai.

Kunjungan tersebut disambut hangat oleh General RBTV, Muhammad Tasron, General BETV, Susanto, dan General Manager Harian Bengkulu Ekspress, Hadi Nurahman. Dalam kesempatan itu, Syamsurachman juga melakukan dialog bertema Golkar Bengkulu: Politik Merangkul Menuju Sinergitas Berkesinambungan.

Dialog tersebut membahas berbagai hal, mulai dari penetapannya sebagai ketua, target partai ke depan, hingga isu internal pasca-Musda.

Syamsurachman menyampaikan bahwa fokus utamanya dalam 30 hari ke depan adalah menyusun kepengurusan DPD Partai Golkar yang baru. Setelah kepengurusan disetujui, ia akan segera melakukan konsolidasi ke setiap daerah di Provinsi Bengkulu untuk menyelenggarakan Musda di tingkat Kabupaten/Kota.

BACA JUGA:Syamsulrachman Pimpin Golkar Siap Kolaborasi Bantu Rakyat

BACA JUGA:Lima Tokoh Siap Bertarung di Musda Golkar Bengkulu

Saat ini, Partai Golkar memiliki 10 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu dan 39 kursi di DPRD Kabupaten/Kota. Syamsurachman menargetkan perolehan hasil yang lebih baik dalam pemilihan mendatang, terutama di dua daerah yang saat ini tidak memiliki pimpinan dari Partai Golkar.

"Target kita yang pasti akan menambah pemimpin-pemimpin di Provinsi Bengkulu. Saat ini ada 2 daerah yang kita tidak memiliki pimpinan dari partai Golkar yakni di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah," lanjutnya.

Ia pun mengajak seluruh kader, termasuk kader yang sebelumnya tidak aktif dan para senior, untuk bersama-sama membangkitkan dan meningkatkan kinerja partai agar Golkar dapat kembali menjadi pemimpin dan garda terdepan dalam menjawab keluhan masyarakat. Syamsurachman juga menegaskan bahwa tidak ada konflik yang terjadi di internal Partai Golkar pasca-Musda.(**)

Sumber: