Terinspirasi dari 'Kota Buah' di China, Wali Kota Dedy Wahyudi Luncurkan Gerakan Tanam Buah di Bengkulu

BENGKULUEKSPRESS.COM – Setelah sukses dengan Gerakan Menanam 10 Ribu Pohon Kelapa (GEMPALA), Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, telah menyiapkan gebrakan baru, yaitu gerakan menanam buah. Program ini merupakan inovasi yang bertujuan untuk membantu memenuhi ketahanan pangan di Kota Bengkulu.

Dedy mengimbau masyarakat agar memanfaatkan lahan tidur, pekarangan rumah, kantor, kebun sekolah, dan lingkungan sekitar mereka untuk menanam pohon buah-buahan dan tanaman lain. Hal ini dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan lokal.

"Pasca kegiatan GEMPALA ini, kita langsung buat gerakan menanam buah. Jadi kita yang punya halaman di rumah ketimbang kita tanam pohon tak bermanfaat, lebih baik kita menanam pohon mangga, rambutan dan buah lainnya,” ujar Dedy, Selasa (5/8/2026).

Wali Kota Dedy mengungkapkan bahwa gerakan ini terinspirasi dari Kota Nanning di China, yang dikenal dengan pemandangan pohon buah-buahan di sepanjang jalan. Meski demikian, Dedy menyadari adanya perbedaan regulasi di Indonesia, yang tidak memungkinkan penanaman pohon buah besar di pinggir jalan karena alasan keamanan.

BACA JUGA:Wali Kota Bengkulu Wajibkan Seluruh Kelurahan Miliki Bank Sampah Sebelum 17 Agustus

BACA JUGA:Polda Bengkulu Tangkap Pengedar Sabu di Kampung Melayu, 12 Paket Barang Bukti Disita

"Kalau kita menanam nangka, ketika dia berbuah dan jatuh takut membahayakan pengendara. Nah, maka dari itu, kita tidak di seberang jalan tetapi seperti ruang terbuka hijau, ruang terbengkalai, lahan tidur akan kita manfaatkan untuk menanam buah tadi,” jelasnya.

Dedy mengapresiasi wilayah yang sudah memanfaatkan pekarangan dan lahan tidurnya menjadi produktif, karena hal itu merupakan bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan dari pemerintah pusat maupun kota.

Gerakan menanam buah ini memiliki banyak manfaat, di antaranya ketersediaan buah segar, peningkatan kesehatan, nilai estetika, dan manfaat lingkungan. Selain itu, kegiatan ini bisa menjadi sarana edukasi dan berpotensi menghasilkan keuntungan ekonomi. Dengan demikian, gerakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas udara, memperindah kota, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(**)

Sumber: