HONDA BANNER
BPBDBANNER

Kolaborasi Pemkot Bengkulu dan Pegadaian, Ubah Sampah Jadi Investasi Emas

Kolaborasi Pemkot Bengkulu dan Pegadaian, Ubah Sampah Jadi Investasi Emas

Pemkot Bengkulu dan Pegadaian berkolaborasi. Masyarakat bisa konversi tabungan sampah menjadi investasi emas.-(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Pemerintah Kota Bengkulu meluncurkan inovasi baru dalam pengelolaan sampah dengan menjalin kerja sama bersama PT Pegadaian Bengkulu pada Rabu (25/6/2025).

Melalui program ini, masyarakat yang menjadi anggota bank sampah di kelurahan masing-masing kini dapat mengkonversikan nilai tabungan sampah mereka ke dalam bentuk investasi emas logam mulia.

Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menjelaskan mekanismenya. "Contoh harga 1 gram emas sekarang Rp1,9 juta. Kemudian, masyarakat yang menabung sampah ini nilainya baru Rp200 ribu. Maka nanti dikonversikan Rp200 ribu itu dalam bentuk gram emas. Berarti hari itu dia menabung 0,005 gram," kata Dedy.

Dengan dikonversikan ke dalam bentuk logam mulia, setiap masyarakat kini memiliki investasi yang berpotensi terus meningkat. Dedy menekankan bahwa harga emas cenderung naik, dan jika diinvestasikan dalam jangka panjang, akan lebih menguntungkan dibanding menyimpan uang tunai.

"Inilah yang dikatakan dari sampah jadi emas. Artinya setiap sampah itu memiliki nilai guna asalkan kita bisa memilah dan bijak mengelola sampah," jelas Dedy.

BACA JUGA:Wali Kota Bengkulu Bongkar Pondok Tertutup di Pantai Panjang, Diduga Dijadikan Tempat Mesum

BACA JUGA:Peringatan Keras kepada Jukir Event Tabut, Jangan Pungli dan Gunakan Badan Jalan untuk Parkir

Dedy menambahkan bahwa saat ini setiap kelurahan sudah diwajibkan memiliki bank sampah. Sejauh ini, ada tiga wilayah yang mendapatkan penilaian terbaik dari sisi pengelolaannya, yaitu Bank Sampah Lempuing, Bank Sampah Sawah Lebar, dan Bank Sampah Nusa Indah.

"Seperti di bank sampah Lempuing sudah ada warga yang tabungannya mencapai Rp5-9 juta dari hasil menabung sampah. Nah jika dikonversikan ke logam mulia tentu nilainya bisa berkali lipat," tutur Dedy.

Deputi Pegadaian Cabang Bengkulu, Rusdi Tanjung, menyambut baik pola kerja sama ini sebagai bentuk dukungan Pegadaian Bengkulu dalam program pengelolaan sampah.

"Jadi warga menjualkan sampah ke bank sampah. Kemudian dihitung berapa nilainya, nah dari nilai mata uang itu dikonversikan ke nilai emas. Jadi tabungannya bukan lagi uang tunai tapi dalam bentuk emas," jelas Rusdi Tanjung.

Meskipun program ini menjadi opsi atau pilihan bagi masyarakat, harapan utama Pemerintah Kota Bengkulu adalah program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar mengelola sampah secara mandiri. Hal ini tidak hanya akan berdampak positif pada kebersihan lingkungan karena sampah tidak lagi dibuang, tetapi juga dapat diolah untuk menopang perekonomian keluarga.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: