Bawa Nasi Plus Ganja ke Lapas, 3 Wanita Diamankan
BENGKULU, BE - Banyak cara yang dilakukan para pencadu narkoba untuk tetap mengkonsumsi narkoba. Sekalipun saat ini mereka sedang mendekam di penjara alias Lembaga pemasyarakatan (Lapas). Caranya dengan menyelundupkan barang haram itu ke Lapas melalui orang-orang terdekatnya. Salah satunya seperti yang dilakukan risidivis Yu (22), sekitar pukul 14.30 WIB kemarin. Narapidana Nakoba ini berusaha memasukkan tiga peket hemat ganja ke Lapas Kelas II A Malabero, tempat dirinya ditahan. Dengan menggunakan jasa 3 wanita Ek, Ri dan Di. Untuk mengelabui petugas, 3 paket ganja tersebut diselipkan pelaku kedalam bungkusan nasi yang akan dikirimkan kepada tahanan berinisial Yu tersebut. Beruntung, berkat kesigapan petugas pintu utama (P2U) Lapas, penyelundupan dan peredaran Narkoba itu berhasil digagalkan. Petugas P2U Hari Subyanto menaruh curiga dengan gerak-gerik pelaku yang berulang kali mondar-mandir diantara pintu keluar menuju tempat besuk warga binaan. Ketika dikonfirmasi terduga pengantar nasi bungkus berisi ganja tersebut, Di (27) Warga kelurahan Kebun Gerand menjelaskan, dirinya sama sekali tidak mengetahui jika nasi bungkus yang diantarkannya itu berisikan ganja. Diceritakan Di, dirinya dihubungi warga binaan bernama Yu yang memintanya mengantarkan nasi bungkus dan makanan lainnya ke Lapas. \"Saya diminta Yu tetangga saya Pak. Dia menelpon saya, meminta tolong saya mengambilkan nasi bungkus dan makanan lain dengan Iis yang juga tetangga kami,\'\' kata Di. Yu meminta makanan tersebut diantar ke Lapas, makanya saya ajak juga Ri sepupu Yu untuk ke Lapas. Setibanya di Lapas, ternyata waktu besuk sudah habis. \'\'Saya melihat tetangga kami Ek sudah berhasil masuk, makanya saya titipkan nasi bungkus itu ke Ek. Saya tidak tahu kalau isinya ganja,” ungkap Di. Ketika ditanya, Ek juga mengaku tidak mengetahui isi kiriman tersebut adalah Ganja, sehingga saat diperiksa petugas Lapas, dirinya tenang saja. \"Benar Pak, karena saya sudah berhasil masuk, Di tadi titip barang ke saya. Saya juga tak tahu kalau isinya ganja,” ujar Ek. Sementara itu, warga binaan Yu yang mendapatkan kiriman nasi itu ikut membantah jika dirinya sengaja memesan ganja dari luar. Keterangan pelaku, jika dirinya mendapat telepon dari temannya ada kiriman nasi bungkus dan roti. \"Jika saya tahu kiriman itu ganja, tidak mungkin menyuruh sepupu yang antar ke dalam Lapas Pak,” elak Yu. Dijelaskan A. Ayupahruddin Bc IP SSos, Kadiv Pas Kumham Wilayah Bengkulu didampingi Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Malabro Abdul Aris Bc IP SSos kemarin (24/4). Jika keberhasilan pengungkapan penyelundupan ganja ini, karena Petugas Lapas bekerja sesuai dengan program zero HP, Pungli dan Narkoba. Artinya, program itu melarang secara tegas adanya warga binaan memegang HP, adanya petugas yang melakukan pungutan liar serta adanya peredaran narkoba jenis apapun. \"Temuan kali ini, merupakan gambaran apa yang dilakukan Petugas Lapas sudah sesuai protap. Setiap makanan, minuman dan apapun yang dikirim itu haruslah diperiksa,\" jelasnya. Ditambahkan Kadiv Pas Kumham tersebut, pengawasaan dan pemeriksaan terhadap barang yang dibawa masuk oleh para pengungjung Lapas harus lebih ekstra. Mengingat tingginya peredaraan nakoba di Bengkulu. Pemeriksaan itu hingga ke dalam kamar para warga binaan. \"Di Lapas sudah ada SOP nya, jadi jelas barang yang masuk harus diperiksa terlebih dahulu oleh petugas. Serta untuk HP petugas harus waspada, kalau HP untuk komunikasi saja tidak jadi soal,\'\'tuturnya. Lebih lanjut Kadiv Pas Kumham tersebut mengungkapkan jika Napi yang berusaha untuk menyelundupkan 3 paket ganja tersebut ditindak. Salah satu Napi tersebut ditempatkan di ruang khusus atau isolasi, sehingga sulit berkomunikasi dengan warga binaan lainnya. Menurut Kadiv Pas Kumham, isolasi bahkan penghilangan remisi bagi pelaku yang berusaha menyelundupkan narkoba, harus dilakukan, untuk memberikan efek jera bagi pelaku dan napi yang lainnya. \"Kita sangat komitmen tidak ada sedikitpun narkoba yang bisa masuk kedalam Lapas. Bahkan kita berencana untuk mendirikan koperasi, agar makanan yang dibawa pengunjung harus beli di Lapas saja. Sehingga tidak ada yang dibawa dari luar lagi,\" terangnya. Dari pantauan BE di lapangan, setelah ditanyai petugas lapas sekitar satu jam kemudian anggota kepolisian dari Mapolres Bengkulu, datang dan mengamankan ketiga wanita yang mengantarkan bungkusan dan makanan yang didalamnya terdapat 3 paket ganja tersebut.(cw4/cw5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: