HONDA BANNER

Pemprov Bengkulu dan BI Dorong Ketahanan Pangan Lewat Capacity Building TPID dan Koperasi Merah Putih

Pemprov Bengkulu dan BI Dorong Ketahanan Pangan Lewat Capacity Building TPID dan Koperasi Merah Putih

Pemprov Bengkulu dan BI Dorong Ketahanan Pangan Lewat Capacity Building TPID dan Koperasi Merah Putih-foto: istimewa-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Biro Ekonomi bekerja sama dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bengkulu menggelar kegiatan Capacity Building Tim Pengendalian inflasi Daerah (TPID), Selasa (3/6/2025).

Kegiatan ini dipandang sebagai momentum strategis untuk membangun Bengkulu yang mandiri dan berdaya saing. Hal tersebut ditegaskan oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, saat membuka acara tersebut.

"Meski ekonomi global menghadapi tekanan akibat ketegangan geopolitik, gangguan rantai pasok, dan pengetatan moneter, ekonomi Bengkulu tetap tumbuh positif sebesar 4,84 persen pada triwulan I tahun 2025,"  ujar Herwan

Lanjutnya, tingkat inflasi pun relatif rendah di angka 0,39 persen. Namun, kita tetap harus waspada, terutama terhadap inflasi pangan yang sangat sensitif terhadap pasokan.

BACA JUGA:Tiga Daerah di Bengkulu Raih Paritrana Award 2024, Bukti Komitmen Lindungi Pekerja Rentan

BACA JUGA:Terkuak di Sidang Rohidin Cs, Pejabat Eselon II Akui Sumbang Ratusan Juta untuk Pemenangan Pilkada 2024

Sebagai bentuk langkah konkret, Pemprov Bengkulu mendorong pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Koperasi ini akan berperan sebagai agregator komoditas lokal sekaligus menjembatani akses pembiayaan bagi petani kecil dan pelaku usaha mikro di desa.

Skema koperasi ini akan mengandalkan sinergi dengan lembaga keuangan syariah, perbankan digital, serta dukungan lintas sektor termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, dan pemerintah daerah.

"Koperasi Merah Putih bukan hanya wadah ekonomi desa, tetapi juga pilar utama ketahanan pangan lokal. Fokus utama kami adalah digitalisasi koperasi, pelatihan manajemen usaha, serta penguatan kelembagaan melalui kolaborasi multisektor," lanjut Herwan.

Dukungan data dan analisis dari Badan Pusat Statistik (BPS) serta kerja sama erat dengan pemerintah kabupaten/kota juga menjadi bagian penting dari strategi pengendalian inflasi yang tepat sasaran.

Pemprov Bengkulu meyakini, pembangunan daerah yang mandiri dan sejahtera harus dimulai dari desa. Ketika petani memiliki akses pembiayaan, pasar, dan perlindungan dari fluktuasi harga, maka ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara berkelanjutan.

"Melalui kegiatan Capacity Building TPID ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat sistem pangan lokal dan pemberdayaan ekonomi desa, serta memperkuat koordinasi antarpemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas harga di Provinsi Bengkulu," pungkasnya

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: