Jejak Leluhur Jamintel Kejagung di Bencoolen, Kejati Bengkulu Bedah Sejarah Gubernur Pertama Edward Coles

Kejati Bengkulu bedah sejarah Edward Coles, Gubernur pertama Bencoolen dan leluhur Jamintel Kejagung Reda Manthovani. -(foto: Anggi)-
Setelah masa jabatannya berakhir, Coles kembali ke Inggris dan kembali lagi ke Bengkulu sekitar awal 1790-an, tercatat kehadirannya pada Februari 1791.
Coles menjadi salah satu agen penting Inggris dalam perebutan pemukiman Belanda di Padang pada tahun 1795.
Ia juga beberapa kali bertugas di Padang selama masa pendudukan Inggris, di mana ia dikenal memiliki pengaruh kuat melalui hubungan keluarga dan pernikahan dengan penguasa lokal.
Pada tahun 1802 hingga 1807, Coles menjabat sebagai Kepala di Padang. Namun, ia diberhentikan oleh Residen Fort Marlborough saat itu, Thomas Parr, akibat keluhan dari penguasa lokal terkait kepemimpinannya.
BACA JUGA:Wapres Gibran Serahkan Dana Stimulan ke Korban Gempa, Rp 60 Juta Langsung Masuk ke Rekening
BACA JUGA:Senator Destita Kawal Kunjungan Wapres Gibran ke Bengkulu, Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis
Hubungan antara Coles dan Parr pun memburuk, hingga pada Desember 1807, Parr tewas terbunuh, dan Coles diduga terlibat dalam insiden tersebut.
Edward Coles wafat di Bengkulu pada 23 Desember 1810, dalam usia 74 tahun. Ia dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah awal pemerintahan kolonial Inggris di wilayah Sumatra.
Sementara itu, Reda Manthovani, yang merupakan keturunan Edward Coles, pada 27 Juli 2024 lalu dianugerahi gelar adat "Datuk Payung Negara".
Gelar ini merupakan kehormatan tertinggi dalam adat Melayu Bengkulu, dan diberikan karena Reda adalah keturunan ke-7 dari Raja Selebar Bengkulu.
Kepala Pusda Provinsi Bengkulu, Meri Sasdi, menyatakan dukungannya penuh terhadap diskusi sejarah yang diinisiasi oleh Kejati Bengkulu.
Ia bahkan mengusulkan agar kisah Edward Coles dibukukan agar bisa menjadi referensi sejarah ke depan.
"Saya sangat mendukung diskusi yang diinisiasi oleh Kajati Bengkulu ini. Bahkan, ke depannya, kami dari Pusda siap menyusun buku khusus tentang Edward Coles," ujar Meri Sasdi, menunjukkan komitmen untuk melestarikan jejak sejarah Bengkulu.(ang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: