HONDA BANNER

Viral! Kursi Meja Pedagang DDTS Berhamburan Usai Kunjungan Wali Kota, Dedy Wahyudi: Fitnah ala Sinetron?

Viral! Kursi Meja Pedagang DDTS Berhamburan Usai Kunjungan Wali Kota, Dedy Wahyudi: Fitnah ala Sinetron?

Dedy Wahyudi-(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Usai melakukan kunjungan persuasif ke kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi justru diterpa isu tak sedap. Sejumlah kursi dan meja milik pedagang di DDTS ditemukan dalam kondisi berhamburan, yang kemudian viral dan menuai beragam spekulasi di media sosial.

Kondisi itu muncul tak lama setelah kunjungan Wali Kota ke kawasan wisata alam tersebut, yang semula bertujuan untuk mengedukasi dan mengajak para pedagang menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan sekitar danau.

Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, Dedy menyampaikan harapan agar pedagang di DDTS tidak memaksa pengunjung untuk membeli dagangan. Sebaliknya, pengunjung harus diberi kenyamanan untuk bersantai, meski tanpa bertransaksi.

“Silakan tempel tulisan bahwa pengunjung bebas duduk dan bersantai tanpa harus membeli. Dengan begitu, kawasan ini akan ramai, dan berkah untuk pedagang pun mengalir,” ucap Dedy saat itu.

BACA JUGA:2 Bahan Dapur Ini Ampuh Sembuhkan Kolesterol Hingga Darah Tinggi, Berikut Penjelasan dr Zaidul Akbar

BACA JUGA:Festival Tabut 2025 Terancam Batal, KKT Sebut Anggaran Kurang Hingga Tolak Pemindahan Lokasi

Kursi Meja Berhamburan, Fitnah Bermuatan Politik?

Namun situasi justru berubah. Tak lama usai kunjungan tersebut, tersiarnya kabar soal kursi dan meja pedagang yang porak-poranda memicu spekulasi negatif.

Narasi yang muncul di media sosial bahkan menyudutkan Pemkot Bengkulu dan Walikota seolah menjadi pihak yang bertanggung jawab atas kondisi tersebut.

“Ini seperti skenario sinetron. Tiba-tiba kursi dan meja sudah berhamburan. Saya terkejut dan sama sekali tidak tahu siapa yang melakukannya,” tegas Dedy Wahyudi.

Wali Kota memastikan bahwa tidak pernah ada instruksi kepada Satpol PP atau pihak manapun untuk melakukan pembongkaran, apalagi secara represif.

“Selama ini Pemkot selalu mengedepankan pendekatan humanis. Di pasar Panorama yang semrawut saja kita tidak pernah gunakan kekerasan,” tambahnya.

Pihak Pemkot menduga ada oknum yang ingin membenturkan pedagang dengan pemerintah, dengan cara memainkan opini publik melalui informasi tidak benar.

Hingga kini belum diketahui siapa pelaku atau dalang di balik insiden tersebut. Namun Pemkot menegaskan akan terus melakukan pendekatan persuasif dan mengajak semua pihak untuk menjaga kawasan wisata unggulan Kota Bengkulu tersebut.(imn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: