Bila Tak Mampu Kurban Kambing, Gus Baha Sarankan Sembelih Ayam, Berikut Caranya

Gus Baha Jelaskan Boleh Tidaknya Kurban dengan Ayam-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-
Gus Baha menekankan bahwa inti dari perayaan Idul Adha adalah merayakan hari makan-makan, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits.
BACA JUGA:Amalan Pembuka Rezeki dari Gus Baha, Agar Rezeki Mengalir Hingga ke Anak Cucu
BACA JUGA:Bila Tak Ingin Hal Ini Terjadi, Gus Baha Sarankan Pasutri Sebaiknya Tak Berangkat Haji Bareng
"Allah melarang puasa pada hari itu karena memang hari makan-makan. Jadi ya sudah, makan yang halal, meskipun ayam," tambah Gus Baha.
Menurut Gus Baha, yang terpenting dalam ibadah kurban pada Idul Adha bukanlah jenis hewan yang disembelih, melainkan niat dan semangat kebersamaan dalam berbagi di hari raya.
Gus Baha menekankan bahwa esensi dari kurban adalah rasa pengorbanan dan kebersamaan, bukan semata-mata besar kecilnya hewan yang dikurbankan.
Gus Baha juga menambahkan bahwa memilih untuk menyembelih ayam, terutama bagi mereka yang tidak mampu membeli kambing atau sapi, bisa menjadi cara untuk menghindari rasa iri terhadap panitia kurban masjid atau mereka yang mampu berkurban dengan hewan ternak besar.
"Daripada iri, terus kecewa, lalu bergumam. Itu dobel dosa. Miskin iya, bergunjing iya. Jadi mending potong ayam atau bebek. Yang penting jangan tikus. Pokoknya halal," kata Gus Baha.
Gus Baha juga mengangkat kisah sahabat Nabi, Ibnu Abbas, yang suatu ketika menyembelih ayam pada saat Iduladha. Ketika ditanya apakah itu termasuk kurban, Ibnu Abbas menjawab tidak.
Namun, beliau menegaskan bahwa hari itu adalah hari makan dan minum, yang artinya hari raya Idul Adha adalah waktu untuk merayakan kebersamaan dan menikmati hasil dari pengorbanan, meskipun dalam bentuk yang sederhana.
BACA JUGA:Bagaimana Hukum Umrah Tapi Belum Pergi Haji, Berikut Penjelasan Gus Baha
Dalam penjelasannya, Gus Baha juga menyinggung pandangan Imam Al-Qurtubi yang berpendapat bahwa secara teknis, menyembelih ayam sebagai kurban bisa dimaklumi dalam kondisi tertentu.
Namun, Gus Baha mengingatkan agar tidak membawa ayam kurban tersebut ke masjid, karena hal tersebut dapat menjadi bahan tertawaan bagi orang lain yang mungkin mengharapkan kurban yang lebih besar seperti kambing atau sapi.
"Paham ya? Imam Qurtubi masuk akal. Nabi bersabda, orang yang datang Jumatan paling awal seperti kurban unta. Datang jam 10 itu seperti kurban sapi. Jam 11.30 itu seperti kurban ayam. Yang datang belakangan sekali ya seperti kurban telur," jelas Gus Baha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: