Video Harlem Shake Curup Dikecam

Video Harlem Shake Curup Dikecam

\"HarlemBENGKULU, BE - Pemuda Muhammadiyah Kota Bengkulu angkat bicara dengan beredarnya video  berjudul “Harlem Shake lesehan SN Curup” yang menyerupai gerakan salat.  Tindakan tersebut dikecam sebagai bentuk penistaan agama.  Sebab itu, ia meminta aparat kepolisian segera mengusut pembuatan video yang diunggah di You Tube tersebut, karena telah meresahkan umah Islam.

\"Bahwa gerakan goyangan mereka itu adalah penistaan agama. Perilaku ini sangat memprihatinkan, setelah beredar video serupa di Toli-toli (Sulawes Tengah),\" ujar Sekjen Pemuda Muhammadyah Kota Bengkulu Tahjudin, kemarin.

Dia mengatakan dalam video yang diunggap di Youtube sangat jelas, pelaku menirukan gerakan salat, ditempat yang tidak semestinya, dan pelaku sendiri tidak mengenakan baju, dengan iringan goyang Harlem yang diiringi musik “Let’s Get It“. \"Gerakan salat yang ditirukan dalam goyang tersebut sangat tidak  wajar. Sudah bentuk pelecehan gerakan salat, karena dilakukan pada tempat dan kondisi yang tidak semestinya,\" ujarnya.

Tahjudin mengatakan akan melaporkan kepada pihak kepolisian daerah (Polda) Bengkulu agar segera dilakukan pengusutan. Hal tersebut dilakukan agar kejadian serupa tidak diulang lagi.  Sebab sangat miris, penistaan terhadap agama akhir-akhir ini sangat marak terjadi di Indonensia, dilakukan oleh kalangan anak muda. \"Kami akan melakukan koordinasi dulu dengan pengurus, setelah itu jika memang memungkinkan akan melaporkan ke Polda,\" ujarnya.

Munculnya aksi-aksi penistaan agama, lanjut Tahjudin, harus menjadi perhatian pemerintah. Kondisi ini membuktikan pendidikan agama sudah sangat jauh di kalangan anak muda, pelajar dan mahasiswa.  Pemerintah tidak boleh lepas tangan, karena itu harus meningkatkan pendidikan keagamaan kepada masyarakat luas. \"Ini PR (Pekerjaan Rumah) bagi dunia pendidikan kita,\" ujarnya.

Anggota DPRD Komisi IV Heliardo SAg yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB, mengatakan agar penistaan agama tersebut segera  ditindaklanjuti oleh pihak terkait, agar tidak meresahkan masyarakat.  Dia mengatakan agar pelaku dihukum berat dengan Undang-undang penistaan agama, agar kegiatan serupa tidak diulangi lagi oleh pihak-pihak lain.   \"Jangan sampai dibiarkan, ini bisa meresahkan masyarakat,\" ujarnya.

Video berdurasi berdurasi 1.26 detik itu sangat melukai perasaan umat Islam. Dia berharap masyarakat tidak terprovokasi video yang bertendesi melecehkan tersebut. Perlu ada pendekatan yang lebih intensif terkait peredaran video melalui jejaring Youtube.  “Polisi sebaiknya melakukan pengusutan secepat mungkin,” ujarnya.

Dia mengakui video yang dilakoni sekelompok pemuda di Setia Negara Curup, Rejang Lebong  sudah sangat tidak pantas. Melakukan gerakan salat, memadukan dengan irama-irama musik yang tidak etis. “Jika melihat video itu pasti terbakar perasaan umat Islam. Tapi harus dijaga emosi itu. Mari kita ungkap kebenaran dulu videonya,” pinta dia.

Seperti diketahui, video yang diunggah ke Youtube oleh noberlin topan pada 23 Maret 2013 ini  berjudul “Harlem Shake lesehan SN Curup” juga menampilkan gerakan yang mengarah pada pelecehan salat.  Video tersebut berdurasi 1.26 menit. Dalam postingnya akun noberlin topan menuliskan video itu just for fun alias untuk senang-senang. Namun setelah diberitakan, video tersebut telah dihapus oleh pengunggahnya.

Dalam video tersebut tampak sejumlah pria melakukan joged Harlem Shake, yang merupakan tren joget berasal dari Harlem, Amerika.  Mereka melakukan goyang tanpa mengenakan baju di Lapangan Setia Negara Curup, Rejang Lebong. Namun salah satu pesertanya kebabalasan sampai berjoget memperagakan gerakan salat. Pemuda itu melakukan takbir  mengangkat kedua tangan. Kemudian ruku, lalu dilanjutkan dengan sujud, tanpa mengenakan baju.

Sedangkan yang lainnya melakukan goyangan bebas dengan telanjang dada. Sehingga sudah mengarah pada sebuah pelecehan gerakan salat itu sendiri. Jika terbukti dengan sengaja melakukan gerakan pelecehan salat, maka kpelaku dapat disangkakan Pasal 156a sebagaimana diundangkan dalam Undang-Undang Nomor 5/PNPS/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan Agama.

Segera Dipelajari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rejang Lebong M Naseh menegaskan akan segera mempelajari video yang tersebar di Youtube tersebut.  \"Saya belum tahu informasi tersebut, karena sedang ada tugas di Kecamatan Padang Ulak Tanding. Nanti akan kita lihat dan pelajari isi video tersebut,\" ungkap Naseh, dalam pesan singkat kepada Bengkulu Ekspress, Minggu (21/4).

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rejang Lebong H. Damanhuri dihubungi via telepon juga mengaku belum mendapatkan laporan terkait beredarnya vidio berisi tarian harlem shake yang gerakannya mirip gerakan sholat tersebut. \"Saya masih di Palembang, jadi belum mendapatkan informasi. besok (hari ini) saya akan pulang ke Curup,\" jawabnya.

Damanhuri mengaku belum berani berkomentar banyak terkait isi vidio tersebut, karena belum melihat langsung dan mempelajari lebih lanjut apakah tarian yang diperankan remaja tanpa pakaian penutup dada, dengan gerakan sholat tersebut merupakan pelecehan atau tidak. \"Nanti kita lihat isi vidionya dulu, jangan sampai kita salah menanggapi,\" ungapnya.

Dibagian lain, wartawan mencoba menelusuri pengunggah video harlem shake tersebut untuk melakukan konfirmasi. Sayangnya, wartawan hanya mendapatkan nomor handphone pengunggah, namun nomor tersebut tidak aktif. Beberapa warga yang berhasil dikonfirmasi Bengkulu Ekspress di kawasan lapangan Setia Negara Curup mengaku, tidak mengetahui secara jelas komunitas yang ada di dalam video tersebut. \"Setiap malam minggu cukup banyak perkumpulan pemuda yang kumpul di Lapangan Setia Negara ini, jadi tidak tau siapa saja dan asal mereka. Kami baru tau vidio tarian harlam shake tersebut setelah di unggah di Youtube,\" tutur salah satu pemuda, ditemui Bengkulu Ekspress, kemarin. (100/999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: