Bayi Tidak Merangkak Bikin Khawatir? Ini yang Harus Diketahui

Bayi tidak merangkak kadang kala membuat orang tua menjadi risau akan tumbuh kembangnya.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Merangkak merupakan fase yang akan dilalui bayi sebelum mulai berjalan. Fase ini tak kalah penting dengan tahap perkembangan bayi lainnya lho, Bun. Memangnya, seberapa penting Merangkak pada bayi? Umumnya, bayi mulai belajar Merangkak saat berusia 6–10 bulan. Sebagian bayi baru bisa Merangkak setelah mampu berguling. Beberapa bayi lainnya justru tidak melalui tahap Merangkak dan langsung berdiri atau berjalan.
Merangkak termasuk salah satu tahap penting dalam perkembangan bayi yang perlu Bunda diperhatikan. Soalnya, fase ini adalah langkah awal bayi dalam mengembangkan kemampuannya untuk berpindah tempat secara mandiri.
BACA JUGA:Mengenal Sepsis Neonatorum: Infeksi Darah pada Bayi Baru Lahir
Memahami Fungsi Merangkak pada Bayi
Merangkak termasuk dalam tahapan yang cukup sulit dilakukan oleh bayi. Pada tahap ini, otot punggung, leher, bahu, dan lengan, serta otot inti tubuh harus cukup kuat untuk menopang badannya. Selain itu, merangkak juga membutuhkan keselarasan antara pikiran dan tubuh.
Saat merangkak, bayi akan belajar menyeimbangkan gerakan tangan dan lututnya, serta belajar bergerak maju dan mundur. Fase ini juga menjadi pengalaman unik untuk melatih koordinasi tubuh yang nantinya akan membantu bayi dalam melakukan aktivitas yang lebih kompleks. Tidak hanya itu, merangkak juga dapat melatih kemampuan visuospasial bayi, yaitu kemampuan untuk melihat dan mengenali objek serta mengingat letaknya.
BACA JUGA:Inilah 5 Manfaat Metode Kanguru untuk Bayi Prematur
Bayi tidak merangkak kadang kala membuat orang tua menjadi risau akan tumbuh kembangnya. Wajar saja, karena merangkak memang merupakan salah satu tahap perkembangan anak. Namun, betulkah hal ini perlu dikhawatirkan?
Bayi biasanya mulai merangkak pada usia 8–12 bulan. Meski demikian, sebagian bayi mungkin saja melewatkan tahap merangkak. Umumnya, mereka justru lebih bisa duduk dan mengesot, atau bahkan langsung dapat berdiri lalu berjalan dengan bantuan, hingga akhirnya mampu berjalan sendiri.
Pengaruh Tidak Merangkak pada Proses Belajar Bayi
Selain sebagai tahap belajar berjalan, merangkak juga punya beberapa manfaat lain untuk tumbuh kembang bayi, seperti menguatkan otot, merangsang kemampuan melihat, serta melatih kemampuan bayi untuk mengenal lingkungan sekitar dan berbagai macam emosi.
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Larang Sekolah Tahan Ijazah Hingga Jual LKS
Meski begitu, sebagian bayi mungkin tidak melalui proses merangkak seperti bayi pada umumnya. Jika Si Kecil seperti ini, tenang dulu ya, Bun. Kondisi ini tidak langsung dapat diartikan bahwa perkembangannya bermasalah. Selama bayi tetap aktif dan terus menunjukkan perkembangan yang baik, Bunda tidak perlu khawatir.
Perkembangan yang dimaksud antara lain bayi mampu duduk tanpa bantuan, mengambil benda dengan kedua tangan, menggerakkan kedua tangan dan kaki dalam waktu bersamaan, berguling ke dua arah, atau bisa berdiri menggunakan kedua kakinya dengan dibantu.
Perlu dipahami bahwa sebagian bayi memiliki kemampuan motorik yang sangat baik, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk belajar berjalan dengan cara merangkak. Lain halnya jika tubuh bayi terlihat sangat lemah atau memiliki gerakan yang sangat kaku, sehingga menghalanginya untuk dapat merangkak. Jika seperti ini, bayi perlu segera diperiksakan ke dokter.
BACA JUGA:Mobil Listrik Kian Digemari: Hemat, Canggih, dan Ramah Lingkungan
Cara Menstimulasi Bayi untuk Merangkak
Nah, seiring perkembangan Si Kecil, beberapa hal berikut ini bisa Bunda lakukan untuk membantunya siap merangkak:
- Saat sedang bermain, coba tengkurapkan Si Kecil untuk beberapa saat di alas tidur atau di atas tubuh Bunda. Cara ini bermanfaat untuk menguatkan otot-ototnya, agar ia lebih siap merangkak.
- Berikan ruang yang nyaman bagi bayi untuk bermain atau menjelajah.
- Rangsang bayi untuk merangkak dengan cara meletakkan mainan yang ia sukai lebih jauh dari jangkauannya.
- Contohkan cara merangkak di lantai.
- Ikut tengkurap di depan Si Kecil, kemudian panggil Si Kecil untuk menghampiri.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Pastikan Perpanjangan Kontrak Tenaga Honorer, Ini Rinciannya
Jadi, sudah jelas ya, Bun? Tidak melalui proses merangkak tidak lantas menandakan perkembangan Si Kecil bermasalah, kok! Namun, untuk memastikannya, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter. Apalagi jika Bunda khawatir hal tersebut disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan.(bee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: