Mantan Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim Satukan Perbedaan Budaya Serumpun Melayu di Bengkulu
BMA Bengkulu saat menyambut kedatangan Mantan Menteri Kebudayaan Malaysia Rais Yatim-(ist)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Indonesia dan Malaysia, meski dipisahkan oleh batas geografis, memiliki akar budaya yang sama: warisan Melayu yang agung. Persaudaraan serumpun ini adalah harta tak ternilai, menjembatani perbedaan dan menguatkan ikatan lintas generasi.
Di Bengkulu, semangat persaudaraan itu hidup dan terasa nyata ketika Sri Dato’ Seri Utama Rais Yatim, mantan Menteri Kebudayaan Malaysia, mengunjungi provinsi ini dalam rangkaian lawatannya ke Indonesia.
Pada Senin malam 13 Januari 2025, kediaman Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Bengkulu, Efendi MS, yang dikenal sebagai Rumah Budaya Scuk Miling, menjadi saksi hangatnya penyambutan tokoh besar dari negeri jiran.
Dalam balutan keakraban dan kebersamaan, acara ini bukan hanya sekadar silaturahmi, tetapi juga perayaan budaya yang menggambarkan identitas bersama kedua bangsa.
BACA JUGA:Disdikbud Kota Bengkulu Jamin TPG dan Tamsil Guru Non Sertifikasi 2024 Cair
BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Umumkan Helmi - Mian Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu
Harmoni seni dan budaya Melayu Bengkulu hadir memukau para tamu. Dentuman khas Seni Dol menggema, diiringi pertunjukan Barong Landong yang penuh cerita, serta tarian Luke Gile yang mengundang decak kagum.
Alunan musik Melayu dari para seniman kebanggaan Bengkulu menjadi latar sempurna untuk malam penuh makna ini.
“Kehadiran Sri Dato’ Seri Utama Dr. Rais Yatim adalah sebuah kehormatan bagi kami. Ini menjadi simbol kuatnya hubungan persaudaraan yang tak lekang oleh waktu antara Indonesia dan Malaysia,” ungkap Plt. Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, dalam sambutannya penuh rasa bangga.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus menjaga dan melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari identitas bangsa.
BACA JUGA:Sinergi Bagi Negeri, Astra Motor Bengkulu Gelar Donor Darah Rutin untuk Bantu Pasokan Darah PMI
Rais Yatim, dengan logat Minang yang hangat, menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan istimewa yang ia terima.
“Malam ini sangat berkesan bagi saya dan rombongan. Sambutan hangat ini mengingatkan kami bahwa budaya Melayu adalah warisan yang hidup, yang harus terus kita pelihara bersama,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: