Benarkah Menghadiahkan Yasin dan Tahlil untuk Mayit Bid'ah? Ini Kata Gus Baha
Gus Baha Jelaskan Hukum Yasinan dan Tahlilan dalam Islam-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-
"Yang utama adalah niat kita untuk mendoakan mereka yang telah meninggal," ungkap Gus Baha.
Dalam pelaksanaannya, Gus Baha menyarankan umat Islam untuk selalu merujuk kepada ulama yang kompeten dalam memahami hukum-hukum agama.
Gus Baha menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara tradisi dan ilmu agama.
BACA JUGA:Allah SWT Sangat Menyukai Kebiasaan Ini, Gus Baha Ungkap Kebiasaan Tersebut
BACA JUGA:Terlalu Terlena dengan Kenikmatan Duniawi, Gus Baha Ingatkan Ini
Gus Baha juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh pandangan yang melarang tradisi seperti tahlilan tanpa dasar yang jelas.
Menurut Gus Baha, pandangan tersebut sering kali muncul karena kurangnya pemahaman terhadap pendapat ulama klasik.
Gus Baha berpendapat bahwa dengan memahami pandangan ulama seperti Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qoyyim, umat Islam dapat lebih bijak dalam menjalankan tradisi keagamaan. Ia menegaskan bahwa tahlil bukanlah ritual yang kosong, melainkan sarat dengan nilai spiritual.
Dalam penutup kajiannya, Gus Baha mengingatkan bahwa setiap amalan yang dilakukan dengan niat ikhlas akan memberikan manfaat, baik bagi yang hidup maupun yang telah meninggal.
Gus Baha menambahkan bahwa tahlil atau hadiah bacaan Al-Qur'an untuk mayit dapat menjadi sarana untuk memperbanyak amal baik.
Tradisi ini, menurut Gus Baha, juga merupakan bentuk penghormatan kepada mereka yang telah tiada.
Gus Baha berharap masyarakat tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif mengenai tahlil atau tradisi serupa.
Gus Baha mengajak umat Islam untuk lebih fokus pada esensi amalan tersebut, yaitu doa dan ikhtiar untuk kebaikan.
BACA JUGA:Jangan Sia-siakan Nikmat Hidup, Gus Baha Sebut Hidup Kita Dirindukan Orang-orang Ini
BACA JUGA:Gus Baha Ingatkan Tak Berdoa Seperti Ini, Karena Itu Doa Kriminal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: