Pendangkalan Alur Pelabuhan, Plt Gubernur Bengkulu Tegaskan Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab

Pendangkalan Alur Pelabuhan, Plt Gubernur Bengkulu Tegaskan Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab

Rapat lanjutan terkait pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu di Kantor PT Pelindo Bengkulu -foto: istimewa -

BENGKULUEKSPRESS.COM - Pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai akibat sedimentasi dan abrasi yang signifikan di Pantai Barat Bengkulu kian menjadi masalah serius. 

Kondisi ini berdampak pada kelancaran operasional pelabuhan yang merupakan salah satu motor penggerak perekonomian Provinsi Bengkulu.  

Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, menegaskan pentingnya percepatan pengerukan alur pelabuhan dan pembangunan penahan abrasi. 

Ia menilai, langkah ini mendesak dilakukan mengingat pendangkalan semakin parah dan belum ada tindakan konkret setelah pemantauan terakhir pada Desember 2024.  

"Kami kembali menggelar rapat dengan pihak Pelindo dan melibatkan instansi pusat terkait. Ini untuk memastikan bahwa penanganan alur pelabuhan, yang telah menjadi pekerjaan rumah sejak lama, dapat segera diselesaikan," ujar Rosjonsyah

BACA JUGA:Komisi III DPRD Prov Bengkulu Soroti Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai

BACA JUGA:Pendangkalan Pelabuhan Pulau Bai Bengkulu Masuk Ambang Bahaya, Pemprov Tindak Lanjut Pengerukan

Rosjonsyah menekankan pentingnya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara PT Pelindo II dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Wilayah III Pulau Baai Bengkulu.  

"Tidak boleh ada saling lempar tanggung jawab. Semua pihak harus terlibat secara aktif karena ini adalah salah satu penggerak utama ekonomi Bengkulu," tegasnya.  

Sementara itu, General Manager PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko, menjelaskan bahwa kedalaman alur pelayaran saat ini hanya berkisar -2,9 meter LWS (Low Water Spring).

Saat air pasang, kedalaman bertambah rata-rata 1,2 meter, namun tetap tidak ideal untuk operasional kapal besar.  

"Kami mengatur jadwal keluar-masuk kapal secara ketat dan memberikan imbauan terkait draft kapal agar operasional tetap aman,” kata Joko.  

Ia menambahkan, meski menghadapi tantangan besar akibat sedimentasi dan abrasi, Pelindo terus berupaya menjaga kelancaran pelayanan kepelabuhanan guna mendukung perekonomian Bengkulu.  

"Kami juga merekomendasikan metode Ship to Ship untuk memuat kargo unggulan seperti batu bara, di mana pemuatan dilakukan dari tongkang di dermaga dan diteruskan ke kapal besar di luar pelabuhan," pungkasnya. (Tri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: