Benarkah Makanan Organik Lebih Sehat daripada Makanan Biasa? Ini Faktanya
Beberapa studi menyebutkan bahwa makanan organik, terutama buah dan sayuran, memiliki lebih banyak nutrisi dan kandungan antioksidan di dalamnya daripada buah atau sayuran yang diolah dengan metode konvensional.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Makanan organik kini kian digandrungi oleh masyarakat meskipun harganya jauh lebih mahal. Hal ini karena makanan organik diklaim lebih sehat daripada makanan biasa atau nonorganik. Salah satu alasannya adalah karena makanan organik tidak mengandung pestisida sintetis.
Makanan organik adalah jenis makanan yang diproduksi dengan metode alami atau diproses tanpa menggunakan bahan kimia, senyawa tambahan, dan rekayasa genetika. Kebiasaan mengonsumsi makanan organik sering disebut juga dengan clean eating.
BACA JUGA:Segar dan Menyehatkan! Ini 7 Manfaat Lemon untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui
Contoh makanan organik adalah buah dan sayuran yang ditanam hanya menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kandang. Sementara itu, daging atau ikan organik dibudidayakan atau diternak tanpa pemberian hormon atau antibiotik.
Alasan makanan organik Diklaim Lebih Sehat
Ada beberapa alasan di balik klaim makanan organik lebih sehat daripada bahan yang dikembangkan dengan metode konvensional. Berikut ini adalah beberapa alasannya:
1. Bahan makanan organik tidak mengandung pestisida sintetis
Sebagian besar makanan organik tidak menggunakan pestisida sintetis atau zat kimia untuk melindungi sayuran dan buah dari jamur, hama, dan serangga. Jenis pestisida ini dikhawatirkan mengandung lebih banyak senyawa kimia berbahaya. Kalaupun menggunakan pestisida, sayuran dan buah organik biasanya hanya dirawat menggunakan pestisida organik dalam jumlah yang sedikit.
BACA JUGA:Herbal Ini Ampuh Mengatasi Uban, Rambut Rontok dan Ketombe, dr Zaidul Akbar Bagikan Resepnya
2. Bahan makanan organik tidak mengandung bahan tambahan
Makanan organik juga tidak diolah dan diproses dengan zat atau bahan tambahan. Bahan tambahan yang dimaksud adalah bahan pengawet, pemanis buatan, bahan pewarna, dan perasa seperti monosodium glutamate (MSG).
3. Bahan makanan organik diklaim lebih ramah lingkungan
Tidak hanya menguntungkan bagi kesehatan, makanan yang diolah secara organik juga diklaim lebih ramah lingkungan karena dapat menjaga kelestarian air dan tanah dari polusi bahan-bahan kimia. Sebagai alternatif, penanaman sayur dan buah organik biasanya memanfaatkan predator alami, seperti bebek dan ayam, untuk membasmi hama. Cara alami ini dikenal lebih aman dan tak kalah efektif untuk menghasilkan makanan organik yang sehat dan ramah lingkungan.
4. Bahan makanan organik dinilai lebih bernutrisi
Beberapa studi menyebutkan bahwa makanan organik, terutama buah dan sayuran, memiliki lebih banyak nutrisi dan kandungan antioksidan di dalamnya daripada buah atau sayuran yang diolah dengan metode konvensional. Meski demikian, hal ini belum sepenuhnya terbukti dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
BACA JUGA:Benarkah Merawat Anak Termasuk Jihad Fisabilillah, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Fakta Makanan Organik Baik untuk Kesehatan
Belum ada jawaban pasti mengenai konsumsi makanan organik benar-benar membawa manfaat kesehatan yang lebih banyak daripada makanan konvensional. Pasalnya, belum banyak bukti yang menunjukkan hal tersebut. Selain itu, ada juga beberapa konsekuensi yang perlu Anda ketahui jika mengonsumsi makanan organik, yaitu:
- Harga bahan makanan organik lebih tinggi daripada bahan makanan konvensional. Hal ini karena pertanian dan peternakan organik memerlukan metode perawatan yang lebih ketat untuk menjaga tanaman atau hewan ternak.
- Bahan makanan organik lebih cepat membusuk karena tidak mengandung unsur pengawet.
- Bentuk, ukuran, dan penampilan makanan organik tidak sebesar dan semenarik bahan makanan konvensional. Hal ini karena tidak menggunakan bahan kimia tertentu untuk memicu pertumbuhan tanaman atau hewan.
- Pestisida organik juga mengandung zat berbahaya, seperti solanin. Jika tidak sengaja tertelan ketika konsumsi buah atau sayur organik yang belum dicuci, zat ini dapat menyebabkan keracunan makanan dan menimbulkan masalah pencernaan.
BACA JUGA:Merasa Diintimidasi, Wartawan Bengkulu Laporkan Oknum Polisi ke Propam Polda Bengkulu
Fakta Makanan Organik Baik untuk Bayi
Banyak yang mengklaim bahwa pemberian makanan organik pada bayi lebih sehat daripada makanan nonorganik. Hal ini karena makanan organik dinilai lebih bergizi dan tidak berisiko membuat bayi terpapar zat kimia buatan. Padahal, hal ini belum sepenuhnya benar.
Sebenarnya, kadar pestisida dalam bahan makanan nonorganik tidak selalu berlebihan. Selain itu, beberapa bahan organik juga ada yang menggunakan pestisida, tetapi jumlahnya memang lebih sedikit dibandingkan dengan makanan nonorganik.
Jadi, dari segi nutrisi dan keamanannya, makanan organik maupun nonorganik keduanya sama-sama bergizi dan baik dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak. Namun, dengan catatan bahwa makanan ini diolah dengan cara yang tepat dan diberikan sesuai kebutuhan.
Saat hendak memberi makanan pada anak, seperti buah dan sayuran, ingatlah untuk selalu mencuci tangan dan mencuci buah atau sayuran terlebih dahulu guna mengurangi kontaminasi zat kimia dan kuman yang menempel di makanan tersebut.
BACA JUGA:Tes CAT PPPK Pemkot Bengkulu, PTT Diminta Persiapkan Diri
Tips Memilih dan Mengolah Makanan agar Lebih Sehat
Memilih konsumsi makanan organik maupun nonorganik tergantung pada kebutuhan masing-masing individu. Namun, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan saat memilih dan mengolah makanan agar lebih sehat, di antaranya:
- Belilah makanan, seperti daging, ikan, buah, dan sayur yang masih segar.
- Baca label makanan kemasan dengan baik. Walaupun diberi label organik, produk makanan tertentu masih ada yang mengandung kalori, gula, dan garam berlebihan.
- Cuci buah dan sayuran di bawah air mengalir sebelum dikonsumsi atau diolah. Hal ini bertujuan agar kotoran, debu, bakteri, dan bahan kimia yang menempel pada lapisan kulit akan hilang.
- Kupas kulit buah atau sayur jika Anda ingin mengurangi risiko paparan pestisida yang tidak hilang dengan proses mencuci. Akan tetapi, cara ini dapat menghilangkan sebagian serat dan nutrisi.
BACA JUGA:Sambut 2025 dengan Perayaan Tahun Baru yang Bertema Pantai di Mercure Bengkulu
Dari penjelasan di atas, klaim terkait makanan organik yang dinilai lebih sehat daripada makanan biasa sebenarnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.Sehat atau tidaknya pun akan tergantung pada cara Anda mengolah bahan-bahan makanan organik tertentu.
Jika Anda ingin mengonsumsi makanan organik pastikan tetap memenuhi asupan gizi seimbang dan sesuai dengan riwayat penyakit terdahulu. Misalnya, jika Anda memiliki penyakit darah tinggi, pastikan kurangi garam dalam pengolahan bahan makanan, baik organik maupun nonorganik.(bee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: