BRI Cabang Bengkulu Investigasi Dugaan Penggelapan Uang KUR

BRI Cabang Bengkulu Investigasi Dugaan Penggelapan Uang KUR

Kantor BRI Cabang Bengkulu-(istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Badan investigasi internal Bank Rakyat Indonesia (BRI) tengah menyelidiki laporan dugaan penggelapan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merugikan seorang petani asal Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu. Korban, seorang perempuan berinisial Suwarni (53), mengaku kehilangan dana sebesar Rp50 juta dalam insiden tersebut.

Kejadian bermula ketika korban didampingi seorang kenalan berinisial Ay untuk pencairan pinjaman KUR di BRI Unit Muara Bangkahulu. Ay mengklaim memiliki koneksi yang dapat mempermudah proses pencairan. Korban kemudian menyerahkan buku tabungan dan ATM dengan alasan buku tersebut sementara dibekukan dan baru dapat diambil satu minggu kemudian.

Namun, setelah satu minggu, Ay mengabarkan bahwa dana KUR tidak dapat dicairkan karena masalah dalam pengajuan. Hingga kini, korban tidak menerima uang pinjaman yang diajukan, sehingga melaporkan kasus ini kepada Polresta Bengkulu.

BACA JUGA:Mantan Bupati Seluma Jalani Sidang Perdana Terkait Kasus Tukar Guling Lahan

BACA JUGA:BNNP Bengkulu Musnahkan 2 Kg Ganja Dari Tangan Mahasiswa

Pemimpin Cabang BRI Bengkulu, Tunjung Yudho Wahono, menegaskan bahwa BRI tengah melakukan investigasi menyeluruh terkait kasus ini.

"Apabila ditemukan pelanggaran, BRI akan mengambil langkah tegas terhadap pihak yang terlibat, baik internal maupun eksternal," ujarnya.

BRI juga menegaskan komitmennya dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan kebijakan Zero Tolerance terhadap tindakan fraud.

BRI mengimbau agar nasabah menjaga kerahasiaan data perbankan dan berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengaku dapat mempermudah proses pencairan dana. Informasi resmi hanya dapat diperoleh melalui kantor cabang, situs resmi, atau layanan resmi BRI.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Bengkulu, IPTU Endang Sudrajat, membenarkan adanya laporan terkait dugaan penggelapan ini. "Kami telah menerima laporan dan saat ini proses penyelidikan sedang berjalan. Kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya pada pihak yang belum dikenal dekat," tuturnya.(ang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: