Debat Perdana Cagub dan Cawagub Bengkulu, Paparkan Program Kerja Hingga Adu Keberhasilan Selama Menjabat
Debat terbuka pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu tahun 2024-foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu, Kamis (31/10/2024) menggelar debat terbuka bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu periode 2024-2029 di Hotel Mercure Bengkulu.
Pada debat terbuka ini, KPU Provinsi Bengkulu mengusung tema transformasi sosial dan ekonomi, sumber daya manusia dan keamanan daerah.
Tema ini dibagi menjadi 8 sub tema meliputi, pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, ketenagakerjaan, pengembangan ekonomi lokal, peningkatan investasi, pengelolaan sumber daya alam dan keamanan daerah.
Debat yang dimoderatori oleh Bunga Harum Dani sempat tertunda beberapa menit lantaran para pendukung paslon membawa alat peraga kampanye yang secara aturan dilarang.
BACA JUGA:Kota Bengkulu Raih Nilai MCP Tertinggi se-Provinsi
BACA JUGA:Pj Walikota Apresiasi Sarpras Hingga Karya Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas II B Bengkulu
Debat kemudian dilanjutkan dengan segmen satu yang memperkenalkan masing-masing calon yakni pasangan calon nomor urut 1, Helmi Hasan - Mian dan pasangan calon nomor urut 2, Rohidin Mersyah - Meriani dengan pemaparan visi-misi masing-masing calon.
"Di segmen ini kita akan mendengarkan visi-misi dari pasangan calon dengan waktu 4 menit," kata Bunga saat memimpin jalannya debat terbuka.
Lebih lanjut, saat segmen pertanyaan dari panelis dibacakan oleh moderator, masing-masing paslon mulai memaparkan starategi dan langkah kongkrit yang dilakukan dalam memimpin Provinsi Bengkulu 5 tahun yang akan datang.
Tak lupa, para Paslon memamerkan keberhasilannya selama mereka menjabat sebagai kepala daerah di Bengkulu.
Seperti pertanyaan dengan sub tema ketenagakerjaan. Paslon nomor urut 2 menjelaskan bahwa bahwa program-program yang telah dilakukan di sektor informal mendapat pengakuan dari Menteri Ketenagakerjaan RI.
Sebanyak 40 ribu pekerja informal di Bengkulu sudah mendapatkan jaminan. Kedepan sasaran jaminan ketenagakerjaan di sektor informal akan menyasar Linmas dan para pekerja informal lainnya yang bekerja 24 jam dan memiliki resiko tinggi.
"Ketika saya menjadi gubernur sudah 40 ribu BPJS ketenagakerjaan untuk sektor informal sudah kita berikan ke masyarakat. Siapa penerimanya itu, mereka adalah pedagang sayur keliling , butuh bongkar muat, tukang ojek dan kedepan akan menyasar pekerja seni," ungkap Rohidin dalam debat.
Disisi lain, Helmi Hasan mengungkapkan bahwa dari hasil jejak pendapat yang ia lakukan selama masa kampanye di Provinsi Bengkulu, tak sedikit masyarakat yang mengeluh soal sulitnya lapangan pekerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: