Mafindo Bengkulu Gelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar, Persiapkan Generasi Muda Cegah Hoax Diera Digital

Mafindo Bengkulu Gelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar,  Persiapkan Generasi Muda Cegah Hoax Diera Digital

Sekolah Kebangsaan Mafindo Bengkulu di Universitas Dehasen Bengkulu-foto: tri yulianti-

BENGKULUEKSPRESS.COM -  Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Bengkulu menyelenggarakan kegiatan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 yang bertujuan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital, Rabu (23/10/2024) di Universitas Dehasen Bengkulu dan diikuti sebanyak 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa/i.

Program ini fokus pada peningkatan literasi digital, pemeriksaan fakta, dan membentuk pemilih yang bijak di tengah arus informasi yang semakin deras, terutama menjelang Pemilu dan Pilkada.

Sekolah Kebangsaan Tular Nalar merupakan inisiatif Mafindo yang didukung oleh Google.org dan Love Frankie. Program ini diadakan serentak di 44 wilayah di seluruh Indonesia, termasuk Bengkulu. 

Gushevinalti, Koordinator Wilayah Mafindo Bengkulu, menjelaskan pentingnya literasi digital di era interaksi masyarakat dengan dunia digital semakin meningkat, tetapi tidak diimbangi dengan kecakapan memahami informasi yang beredar.

"Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Dehasen yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk berkolaborasi menyelenggarakan program ini," kata Gushevinalti. 

BACA JUGA:Edukasi Soal Pemilu, Pemilih Pemula di Bengkulu Ikuti Sekolah Kebangsaan Tular Nalar

BACA JUGA:Cegah Penipuan di Ruang Digital, Mafindo Bengkulu Bekali Lansia Dengan Literasi Digital

Saat ini sambungnya, literasi digital masyarakat Indonesia semakin menurun, sementara interaksi di dunia digital semakin tinggi dan menjadi kebutuhan. 

"Ini tidak sebanding, karena kita tidak hanya mengakses informasi hiburan, tetapi juga informasi politik yang memengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama terkait Pemilu dan Pilkada," kata Gusti

Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan dibimbing oleh fasilitator dalam beberapa segmen yang mencakup materi tentang pemilu, demokrasi, pengindraan hoaks, serta dampak dan sanksinya. 

Program ini diharapkan membentuk mahasiswa menjadi agen literasi digital di lingkungan masing-masing, mampu memerangi hoaks, dan menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab.

Rektor Universitas Dehasen, Prof. Dr. Husaini, SE, M.Si, Ak, memberikan apresiasi terhadap Mafindo Bengkulu atas terselenggaranya kegiatan ini di kampus mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: