Penyakit Skoliosis Rupanya Sering Menyerang Wanita dan Remaja!

Penyakit Skoliosis Rupanya Sering Menyerang Wanita dan Remaja!

Skoliosis adalah kondisi tulang punggung (atau tulang belakang) membentuk kurva melengkung. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Skoliosis adalah kelainan tulang belakang, ditandai dengan tulang belakang yang melengkung. Penyakit ini paling sering terjadi pada tahap akhir masa kanak-kanak atau awal masa remaja, ketika mereka dalam masa pertumbuhan. Anak perempuan lebih rentan terkena daripada anak laki-laki, loh.

Skoliosis tidak selalu terlihat jelas, tetapi beberapa orang dengan kondisi ini mungkin terlihat bersandar ke satu sisi. Mereka memiliki bahu atau pinggul yang tidak rata karena lekukan tulang belakang. Kebanyakan kasus bersifat ringan dan dapat disembuhkan dengan terapi.

BACA JUGA:Mukomuko Terima Dana Bagi Hasil Sawit Rp 18,7 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur 2025

Skoliosis adalah kondisi tulang punggung (atau tulang belakang) membentuk kurva melengkung. Sudut lengkungan mungkin kecil atau besar, jika ukurannya lebih dari 10 derajat pada sinar-X maka dianggap skoliosis. Lengkungan biasanya menyerupai huruf S atau C, tapi kebanyakan ukuran sudut lengkungannya tidak setajam bentuk huruf tersebut.

Penyakit ini cukup sering dialami oleh banyak orang, dan bisa disembuhkan dengan melakukan terapi alat penyangga punggung. Meskipun tidak berbahaya dan dapat diobati, beberapa kasus punya risiko semakin memburuk seiring dengan bertambahnya usia. Lengkungan yang cukup parah juga akan mempengaruhi kerja organ vital di sekitarnya.

Gejala Skoliosis
Gejala skoliosis biasanya dapat terlihat sejak bayi atau remaja. Gejalanya berbeda tergantung pada usia orang tersebut. Kondisi yang paling umum muncul pada masa remaja dan dikenal sebagai skoliosis idiopatik, biasanya menyerang remaja berusia antara 10 dan 18 tahun. Berikut beberapa gejalanya:

BACA JUGA:Mahasiswi Asal Mukomuko Kehilangan Motor, Pagar Kosan Tak Terkunci Diduga Memudahkan Maling

- Posisi kepala miring atau tidak pas di tengah pundak
- Rusuk di setiap sisi sedikit berbeda ketinggian
- Satu pinggul lebih menonjol dari yang lain
- Satu bahu atau tulang belikat lebih tinggi dari yang lain
- Postur tubuh akan condong ke satu sisi
- Kaki terasa sedikit berbeda panjangnya
- Beberapa jenis skoliosis dapat menyebabkan sakit punggung ringan, namun gejala ini lebih sering terjadi pada orang dewasa

Sedangkan pada bayi, gejala yang akan dialami yaitu:
- Terdapat tonjolan di satu sisi dada
- Selalu berbaring dengan tubuh melengkung ke satu sisi
- Dalam kasus yang parah, terdapat masalah jantung dan paru-paru sehingga menyebabkan sesak napas dan nyeri dada

BACA JUGA:Tips Cara Mengatasi Benjolan di Miss V Sebelah Kanan

Jika bayi tidak mendapatkan pengobatan, mereka akan lebih berisiko mengalami masalah di kemudian hari, seperti gangguan fungsi jantung dan paru-paru.

Penyebab Skoliosis
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab skoliosis:

- Neuromuskular: Kondisi ini mempengaruhi saraf dan otot seperti; cerebral palsy, poliomielitis, dan distrofi otot.
- Skoliosis kongenital: Bawaan sejak lahir, namun ini jarang terjadi. Bisa jadi karena tulang belakang berkembang secara tidak normal saat janin tumbuh.
- Gen spesifik: Para peneliti percaya bahwa setidaknya satu gen berperan dalam perkembangan.
- Panjang kaki: Jika satu kaki lebih panjang dari yang lain, seseorang dapat mengalami Skoliosis.
- Skoliosis sindromi: Skoliosis dapat berkembang sebagai bagian dari kondisi medis, termasuk neurofibromatosis atau sindrom Marfan.
- Osteoporosis: Osteoporosis dapat menyebabkan Skoliosis sekunder karena degenerasi tulang.

BACA JUGA:Harus Tetap Waspada! Penyebab Polio Masih Ada

Faktor risiko
Beberapa orang memiliki faktor risiko lebih tinggi untuk terkena skoliosis, beberapa di antaranya yaitu:
- Usia: Tanda dan gejala sering dimulai selama percepatan pertumbuhan tepat sebelum pubertas.
- Jenis Kelamin: Wanita memiliki risiko lebih tinggi daripada pria.
- Genetika: Orang dengan skoliosis sering memiliki keluarga dengan riwayat serupa.

Pengobatan
Untuk skoliosis ringan, kamu mungkin tidak memerlukan pengobatan. Sebagai gantinya, dokter mungkin akan melakukan rontgen sesekali untuk melihat apakah kondisinya semakin buruk. Beberapa anak tetap tumbuh dengan baik dengan pengamatan dan perawatan yang tepat.

Jika kamu atau anakmu memerlukan perawatan, dokter mungkin menyarankan:
- Penyangga Skoliosis. Pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, mengenakan penyangga di sekitar tubuh dapat mencegah lekukan menjadi lebih buruk. Penyangga biasanya terbuat dari plastik, umumnya anak-anak memakainya 24 jam.
- Operasi fusi tulang belakang. Dalam operasi ini, dokter menempatkan potongan tulang atau material serupa di antara tulang pada tulang belakang. Mereka menggunakan perangkat keras untuk menahan tulang di tempatnya sampai mereka tumbuh bersama, atau menyatu. Operasi dapat mengurangi lekukan di tulang belakang serta mencegahnya menjadi lebih buruk.
- Operasi pertumbuhan tulang belakang dan tulang rusuk. Hal ini dilakukan untuk mengoreksi kondisi yang lebih serius pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Dokter akan menempelkan batang ke tulang belakang atau tulang rusuk kamu dengan perangkat keras. Saat tulang tumbuh, dokter menyesuaikan panjangnya kembali.

BACA JUGA:Waspada! Gejala BAB Berdarah Menjadi Pertanda dari Penyakit Berbahaya

Tidak ada pencegahan terhadap skoliosis, kamu mungkin pernah mendengar bahwa cedera tulang atau membawa tas yang berat akan menyebabkannya, sayangnya semua itu tidak terbukti. Skoliosis terjadi karena adanya masalah pada tulang yang terjadi dengan sendirinya.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: