Pompanisasi dan Penyiraman Lahan Jadi Alternatif Atasi Kekeringan Saat Fenomena El Nino Terjadi

Pompanisasi dan Penyiraman Lahan Jadi Alternatif Atasi Kekeringan Saat Fenomena El Nino Terjadi

Kepala Kpw Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana-(foto: tri yulianti)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Triwulan III tahun 2024, tepatnya pada bulan Agustus - September di perkirakan akan memasuki masa kemarau di Provinsi Bengkulu.

Musim kemarau ini terjadi bersamaan dengan fenomena El Nino. Sehingga di prediksi akan menyebabkan kekeringan pada lahan tanaman terutama pada lahan holtikultura.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana mengatakan, berdasarkan data historis, akibat musim kemarau yang disertai fenomena El Nino akan berdampak pada tekanan harga di sejumlah komoditas.

"Tekanan harga ini terjadi pada beberapa bulan setelah fenomena El Nino, akibat masa tanam yang terganggu," ujar Darjana, Minggu (4/8/2024).

BACA JUGA:Bikin Panik, Ular Piton Sepanjang 6 Meter Masuk Kamar Mandi Warga

Melihat kondisi itu, Bank Indonesia Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu telah melakukan koordinasi kepada tim TPID Pemerintah Daerah, terutama terkait langkah preventif menghadapi risiko kekeringan yang berpotensi ekanan terhadap terjadi pada bulan Agustus - September 2024 nanti.

Masih kata Darjana, salah satua solusi yang akan dilakukan mengatasi hal ini adalah dengan melakukan  pompanisasi serta bantuan penyiraman pada lahan-lahan yang ada di Bengkulu agar tidak kekeringan.

"Diharapkan kegiatan pompanisasi serta bantuan penyiraman lahan dapat dilaksanakan secara lebih awal untuk menghindari terjadinya kekeringan lahan," pungkas Darjana. 

Selain itu, pihaknya juga berinisiatif untuk membuat sumur bor bagi sawah yang memang membutuhkan air lantaran sungainya yang kering.

BACA JUGA:Realisasi BPHTB Pemkot Bengkulu Capai Rp10 M

"Kita juga upayakan hal-hal lain agar ketersediaan air tersedia klaster pangan ini," tutup Darjana. (Tri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: