Konflik Pasar Subuh Meruncing
BENGKULU, BE - Konflik yang terjadi antara para pedagang Pasar Subuh semakin meruncing. Pasalnya, Ketua organisasi Pasar Subuh yang baru, Wanto Junaidi, mendesak agar Ketua Pasar Subuh yang lama ditangkap dan diproses secara hukum. Penangkapan ini dikatakan Wanto, atau yang akrab disapa Iwan, agar keributan yang ada di Pasar Subuh tidak semakin memanas dan berujung pada konflik horizontal yang berkepanjangan.
\"Para pedagang sudah menunjuk saya sebagai ketua yang sah. Kepengurusan yang lama sudah dibubarkan. Kalau masih ada yang mengklaim dirinya sebagai ketua pasar Subuh selain saya, kami berharap ia dapat ditindak secara hukum,\" kata Iwan saat dijumpai di Kantor UPTD Pasar Minggu, kemarin.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak dibingungkan dengan adanya dualisme kepemimpinan kepengurusan di Pasar Subuh. Sebab, ia menyatakan, siapapun yang meragukan kepemimpinannya dapat langsung menanyakan kepada mayoritas pedagang Pasar Subuh siapa pemimpin mereka yang sebenarnya. \"Mengenai legalitas, masih kami urus. Hak berorganisasi diatur dalam undang-undang. Kami membentuk organisasi yang baru karena kami tegas menolak relokasi,\" sampainya.
Dijelaskan Iwan, upaya relokasi yang dilakukan pemerintah bukan hanya kali ini mereka alami. Namun juga pernah mereka alami saat masa Walikota Chalik Effendi. Namun upaya tersebut gagal. \"Mau ditata seperti apapun Pasar Baru Koto itu tetap sepi. Makanya waktu zaman Chalik dulu kami pernah mencoba 3 bulan di sana, tapi hasilnya kami terpaksa balik lagi. Demi penghidupan kami,\" imbuhnya.
Di samping itu, Iwan juga mengungkapkan keberatan pedagang untuk pindah juga dikarenakan mayoritas mereka adalah warga yang tinggal di daerah Sawah Lebar dan Belakang Pondok. \"Para pembeli kami pun adalah masyarakat yang berada disekitar sini,\" tambahnya.
Iwan juga menyampaikan apresiasinya atas aksi yang dilakukan oleh mahasiswa. Dipaparkannya, aksi mahasiswa tersebut murni hasil dari inisiatif mahasiswa sendiri. \"Kepada teman-teman mahasiswa, kami ucapkan banyak terima kasih,\" ungkapnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Minggu, Roni Bambang SSos yang mendampingi Iwan saat itu bertutur, pihaknya tetap melaksanakan persiapan-persiapan relokasi. Namun ia memastikan mengenai penolakan relokasi yang disampaikan para pedagang melalui ketua barunya, Iwan, hal itu berada di luar kewenangannya.
Dimintai sikapnya mengenai hal ini, Wakil Walikota Ir Patriana Sosialinda mengatakan, apa yang menjadi aspirasi para pedagang sudah ia dengar. Dalam waktu dekat ia akan berusaha untuk mengumpulkan seluruh pihak-pihak yang terkait untuk membahas persoalan ini guna mencari solusi yang terbaik.
\"Kami sebagai pemerintah selalu berusaha untuk mengayomi masyarakat. Di satu sisi kami bersimpati dengan pedagang, disisi yang lain kami berharap masyarakat juga harus menghormati aturan. Mari kita selesaikan persoalan ini dengan musyawarah. Mari kita duduk bersama. Kalau diselesaikan dengan cara-cara yang santun, kami yakin ada solusi yang terbaik bagi masalah ini,\" ujarnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: