PAD Parkir di Event Tabut Tak Capai Target, Ini Penjelasan Pengelola

PAD Parkir di Event Tabut Tak Capai Target, Ini Penjelasan Pengelola

PAD Parkir di Event Tabut Tak Capai Target-(istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bengkulu mencatat, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) parkir selama 10 hari pelaksanaan Festival Tabut 2024 sebesar Rp35 juta dari target yang ditentukan yaitu Rp50 juta.

"Khusus untuk realisasi parkir Tabut retribusi tepin jalan umum itu Rp35 juta dari target Rp50 juta atau 70 persen tercapai dari yang ditargetkan," kata Kepala Bapenda Kota Bengkulu Nurlia Dewi. 

Ia menyebutkan, banyak faktor yang menyebabkan tidak tercapainya realisasi PAD parkir saat pelaksanaan Festival Tabut 2024 yaitu Pengelolaan Tabut tahun ini dikelola oleh event organizer (EO) atau pengelola profesional memiliki peran penuh terhadap wilayah yang dijadikan lahan parkir.

Sebab lokasi yang biasanya terdapat titik parkir sekarang tidak dapat ditempatkan juru parkir.

BACA JUGA:Pelantikan Kadinkes Kota Bengkulu Hasil Lelang Jabatan Tunggu Izin Kemendagri

Ditambah lagi ketidaksiapan warga yang menolak adanya juru parkir yang disediakan oleh Pemkot Bengkulu dengan alasan masuk wilayah rumah pribadi.

Pengelola Parkir Zona 8, Adi Sumarta menjelaskan, tal tercapainya target PAD ini bukan tanpa alasan. 

"Sebenarnya Alhamdulillah kalau untuk kondisi di lapangan tidak ada kendala, namun ada beberapa titik parkir itu yang diklaim oleh masyarakat. Kami dari pihak dinas juga kan merasa rugi sebenarnya. Kendalanya tidak tercapai itu disebabkan ada beberapa titik yang diklaim oleh masyarakat karena mengganggu kondisi lahan parkir pribadi mereka," jelasnya. 

Ia menjelaskan, banyak titik parkir di area festival tabut dikuasai masyarakat sekitar 30 persen dan tentu mereka tak menyetorkan PAD. 

BACA JUGA:Mengenal Nuragianti Dewi Permatasari, Kembali ke Kampung Halaman dengan Tekad Mengubah Wajah Kota Bengkulu

Ramainya event tabut tahun ini membuat lahan parkir melebar atau merambah lahan masyarakat yang dijadikan momentum bagi masyarakat untuk meraup keuntungan dari event tahunan ini. 

"Ya ke masyarakat kan gak mungkin lita ribut-ribut kan. Terlebih lagi event tabut tahun ini sangat membludak. Mungkin tahun depan akan kita atur skemanya lebih baik lagi," tutup Adi. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: