Begini Cara Mengonsumsi Suplemen Vitamin dengan Benar

Begini Cara Mengonsumsi Suplemen Vitamin dengan Benar

Suplemen vitamin yang baik seharusnya ditujukan untuk menangani masalah spesifik dan tidak menjanjikan hasil secara berlebihan.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Selain makanan dan minuman bergizi, suplemen vitamin umumnya dikonsumsi untuk melengkapi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Namun, jika memang diperlukan, pastikan Anda mengetahui cara mengonsumsi suplemen yang benar agar tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan.

vitamin dan mineral merupakan nutrisi esensial. Ini artinya, tubuh tidak dapat menghasilkan kedua nutrisi tersebut secara alami, sehingga perlu diperoleh dari makanan atau suplemen agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

BACA JUGA:Ingin Aman dari Penyakit? Jaga Sistem Imun Anda dengan Cara Ini

Suplemen vitamin tambahan mungkin tidak lagi dibutuhkan apabila Anda telah mengonsumsi beragam makanan sehat secara teratur. Jenis makanan sehat ini dapat berupa aneka buah, sayur, daging, ikan, telur, susu, kacang, dan biji-bijian.

Namun, Suplemen vitamin bisa dikonsumsi ketika kebutuhan nutrisi tersebut meningkat atau saat tubuh kekurangan asupan, misalnya ketika sakit, saat hamil atau menyusui, memasuki usia lanjut, atau dalam masa pemulihan setelah sakit.

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengonsumsi Vitamin
Sebelum membeli dan mengonsumsi vitamin, ada baiknya bila Anda mengetahui manfaat dan risiko dari mengonsumsi vitamin tersebut. Jika Anda benar-benar membutuhkan atau memutuskan untuk mengonsumsi Suplemen vitamin, perhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut ini:

BACA JUGA:Ini Dia Jenis Minuman Tradisional Indonesia dan Manfaatnya untuk Tubuh

1. Konsultasi ke dokter
Sebelum mengonsumsi suplemen, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk menentukan dosis penggunaan suplemen vitamin yang tepat. Dosis konsumsi suplemen vitamin yang tepat juga bisa berbeda pada kelompok tertentu, misalnya anak-anak, ibu hamil atau menyusui, serta penderita suatu penyakit.

2. Bacalah label kemasan produk
Produk suplemen vitamin umumnya akan mencantumkan rekomendasi dosis penggunaan suplemen pada label kemasannya. Selain itu, pada label tersebut juga tertera bahan-bahan yang terkandung di dalam suplemen vitamin, takaran sekali konsumsi, manfaat, efek samping, dan tanggal kedaluwarsa. Informasi tersebut penting untuk Anda cermati agar vitamin bisa dikonsumsi dengan baik dan aman.

3. Waspadai efek interaksi obat
Saat hendak mengonsumsi suplemen vitamin, Anda perlu memastikan apakah suplemen tersebut akan menimbulkan efek interaksi terhadap obat-obatan, suplemen lain, makanan, atau produk herbal tertentu. Anda juga dapat mencatat semua suplemen dan obat-obatan yang pernah atau sedang dikonsumsi untuk ditanyakan kepada dokter. Di sisi lain, ada beberapa suplemen vitamin yang justru perlu dicampurkan ke dalam minuman atau makanan. Namun, pastikan Anda tidak kelebihan nutrisi dan tidak berisiko mengalami efek samping tertentu.

BACA JUGA:Khodam Ramai Dibicarakan di Medsos, Buya Yahya Berikan Penjelasan Menurut Islam

4. Pastikan izin jual produk
Sebelum mengonsumsi suplemen tertentu, Anda bisa memeriksa apakah produk suplemen tersebut telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat, suplemen vitamin, atau produk yang tidak terdaftar di BPOM merupakan obat yang tidak mendapat izin layak jual atau konsumsi, sehingga belum tentu aman untuk dikonsumsi.

Waspadai suplemen yang memberikan promosi berlebihan atau menggunakan istilah yang terlalu menarik seperti “garansi uang kembali” atau “100% alami”. Jangan pula mudah tergoda dengan produk suplemen yang mengklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit atau melangsingkan dengan cepat. Suplemen vitamin yang baik seharusnya ditujukan untuk menangani masalah spesifik dan tidak menjanjikan hasil secara berlebihan.

Suplemen tersedia dalam berbagai bentuk tablet, kapsul, bubuk, atau cairan. Perbedaan bentuk ini menentukan berapa kadar vitamin yang dapat diserap tubuh dan seberapa cepat efek kerja suplemen vitamin tersebut. Biasanya suplemen dalam bentuk cairan akan lebih cepat diserap tubuh daripada yang bentuknya pil.

BACA JUGA:Ciri-ciri Orang yang Dilindungi Khodam Raja Macan

Selain itu, perbedaan bentuk suplemen juga tergantung pada jenis vitaminnya. Beberapa suplemen vitamin hanya tersedia dalam bentuk pil, karena jika tidak, dapat membahayakan dan berpengaruh pada asam lambung. Oleh karena itu, tanyakan kepada dokter tentang jenis suplemen yang tepat untuk Anda.

Tubuh manusia memang membutuhkan asupan vitamin, tetapi jika berlebihan justru dapat mengganggu metabolisme tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, hindari konsumsi suplemen vitamin, terutama vitamin A, D, E, dan K, dalam dosis tinggi.

Vitamin A,D,E, dan K merupakan vitamin larut lemak yang jika dikonsumsi secara berlebihan, akan menumpuk di dalam jaringan tubuh sehingga menjadi racun. Kondisi ini dapat memicu terjadinya masalah kesehatan yang disebut hipervitaminosis.

Selain asupan vitamin, pastikan pula asupan mineral harian Anda terpenuhi dengan baik. Caranya bisa dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang atau suplemen. Salah satu mineral penting yang harus tercukupi adalah zinc. Mineral ini dibutuhkan tubuh untuk memproduksi antibodi, memperkuat daya tahan tubuh, dan memperlancar metabolisme.

BACA JUGA:Tips Mempertahankan Semangat Belajar dengan 8 Cara Efektif

Di tengah pandemi COVID-19, di samping vitamin dan mineral di atas, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung bahan alami, seperti  ginseng korea atau Panax ginseng. Ginseng korea memiliki efek antiradang, antibakteri, dan antioksidan, serta baik untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru. Riset pun membuktikan bahwa ginseng bermanfaat untuk mendukung fungsi paru serta mencegah infeksi dan mengurangi peradangan pada paru, misalnya pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kebutuhan vitamin dan asupan gizi setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung usia, jenis kelamin, kehamilan, dan penyakit yang diderita atau pengobatan yang sedang dijalani.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: