Benarkah Makan Kepiting Saat Hamil Berakibat Buruk Bagi Janin?
Bumil bisa meminta saran kepada dokter mengenai porsi asupan kepiting yang aman untuk dikonsumsi.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Banyak wanita yang takut makan kepiting saat hamil, sebab katanya semua makanan laut, termasuk kepiting, dapat berdampak buruk pada janin. Namun, apakah benar begitu?
Masa kehamilan memang menuntut banyak hal. Aktivitas yang dilakukan serta makanan dan minuman yang dikonsumsi harus dipilih dengan sangat berhati-hati. Hal ini karena apa yang dilakukan dan dikonsumsi ibu hamil bisa berdampak pada kondisi janin yang kandungannya.
BACA JUGA:Ini Dia Fakta di Balik Manfaat Sperma untuk Wajah!
Salah satu hal yang sering menjadi larangan bagi ibu hamil adalah mengonsumsi kepiting. Jika Bumil suka makan kepiting, hal ini mungkin akan sedikit mengesalkan. Namun, apakah betul makan kepiting saat hamil itu dilarang? Untuk menjawabnya, simak penjelasan berikut.
Nutrisi pada Kepiting yang Berperan terhadap Kehamilan
Kepiting merupakan salah satu jenis seafood yang banyak mengandung nutrisi. Beberapa jenis nutrisi yang terkandung di dalam kepiting antara lain:
1. Protein
Dalam 100 gram daging kepiting, terkandung sekitar 23 gram protein. Selama hamil, Bumil membutuhkan sekitar 70–75 gram protein setiap harinya. Oleh karena itu, mengonsumsi kepiting dapat menjadi pilihan yang baik sebagai makanan sumber protein ibu hamil. Pada janin, protein berperan dalam membentuk organ dan jaringan tubuh janin. Sementara pada ibu hamil, protein bermanfaat mempersiapkan tubuh untuk melahirkan bayi, menguatkan daya tahan tubuh, dan menghasilkan ASI.Ketika asupan protein tidak terpenuhi, berat badan ibu dan bayi bisa sulit bertambah, otot-otot terasa lemas, dan mudah terkena infeksi karena lemahnya daya tahan tubuh.
BACA JUGA:Satgas TMMD Bengkulu Utara ke-120 Gelar Penanaman Pohon
2. Omega-3
Kepiting juga diperkaya dengan omega-3. Nutrisi ini berperan dalam mengatur tekanan darah, pembekuan darah, menguatkan daya tahan tubuh ibu, serta membantu pembentukan dan perkembangan otak janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 1–1,5 gram omega-3 setiap harinya. Dalam seekor kepiting, terkandung sekitar 0,3–0,4 gram omega-3. Itulah sebabnya, mengonsumsi kepiting bisa menjadi pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan omega-3.Akan tetapi, Bumil juga perlu memenuhi omega-3 dari makanan lain atau suplemen, karena mendapatkan asupan omega-3 sepenuhnya dari kepiting berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
3. Vitamin A
Ibu hamil membutuhkan sekitar 800 mikrogram vitamin A setiap harinya. Asupan vitamin A untuk ibu hamil ini bisa dipenuhi dengan mengonsumsi kepiting karena pada seekor kepiting terkandung sekitar 50 mikrogram vitamin A. Pada ibu hamil, vitamin A membantu perbaikan jaringan organ yang rusak. Sedangkan untuk janin, vitamin A berfungsi mirip seperti protein, yaitu membantu perkembangan organ tubuhnya, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, mata, kulit, hingga otak. Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat membuat penglihatan bayi setelah dilahirkan menjadi buruk dan daya tahan tubuhnya lemah.
BACA JUGA:Kota Bengkulu 'Double Hattrick' Raih WTP dari BPK
4. Vitamin B
Kepiting juga mengandung banyak vitamin B dan folat. Manfaat nutrisi yang terkandung di dalam daging kepiting ini adalah untuk mencegah cacat lahir, menurunkan risiko preeklamsia, dan membentuk sel darah merah yang dibutuhkan lebih banyak oleh Bumil. Selain beberapa nutrisi di atas, daging kepiting juga mengandung banyak kalsium, zinc, zat besi, vitamin D, dan selenium. Masing-masing nutrisi ini juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.
Jadi, Amankah Makan Kepiting Saat Hamil?
Makanan laut, termasuk kepiting, merupakan salah satu sumber nutrisi yang dibutuhkan tubuh selama hamil. Jarang mengonsumsi makanan laut justru bisa menyebabkan tubuh ibu hamil kekurangan nutrisi yang dapat memicu berbagai komplikasi kehamilan, seperti anemia, hipertensi, mudah terkena infeksi, dan risiko bayi terlahir cacat.
Jadi, selama masa mengandung, Bumil tetap bisa mengonsumsi kepiting, kok. Hanya saja, cara penyajiannya harus benar-benar diperhatikan. Kepiting perlu dimasak hingga benar-benar matang. Jika tidak, kuman berbahaya mungkin masih tertinggal di kepiting dan dapat menimbulkan penyakit saat masuk ke dalam tubuh.
BACA JUGA:Pria Bermasker Curi Motor Milik Dosen di Bengkulu, Aksinya Terekam CCTV
Berikut adalah beberapa tips yang perlu Bumil perhatikan dalam mengolah dan mengonsumsi kepiting:
- Pastikan peralatan yang dipakai untuk memasak, seperti pisau, nampan, sampai penggorengan, telah dicuci hingga bersih.
- Jika tidak ingin dimasak semua, simpan kepiting yang masih mentah dalam lemari es dengan suhu maksimal 4 derajat Celsius. Jika ingin disimpan lebih lama, masukkan kepiting ke dalam freezer.
- Pastikan kepiting telah dimasak hingga warnanya memerah matang.
- Pastikan selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
- Hindari mengonsumsi kepiting matang yang telah didiamkan selama lebih dari 2 jam dalam suhu ruangan.
Selain memerhatikan cara penyajian kepiting, porsinya pun perlu dibatasi. Hal ini karena terlalu banyak makan kepiting saat hamil juga dapat menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan. Namun sejauh ini, belum ada rekomendasi berapa banyak kepiting yang masih aman untuk dikonsumsi saat hamil.
BACA JUGA:Ini Sejarah Asal Usul Soto, Makanan yang Populer di Indonesia
Bila Bumil masih ragu, Bumil bisa meminta saran kepada dokter mengenai porsi asupan kepiting yang aman untuk dikonsumsi.Tentunya, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil tidak bisa hanya dengan mengonsumsi kepiting. Bumil juga harus mengonsumsi makanan sehat lainnya, seperti buah-buahan, sayur, telur, ikan, dan kacang-kacangan.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: