Bambang Sumantri! Ksatria Tampan Putra Resi Suwandagni

Bambang Sumantri! Ksatria Tampan Putra Resi Suwandagni

Selain ahli dalam ilmu tata pemerintahan dan tata kenegaraan. Sumantri juga mahir dalam olah keprajuritan dan menguasai berbagai tata gelar perang. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Bambang Sumantri adalah putra Resi Suwandagni dari pertapaan Argasekar dengan permaisuri Dewi Darini, seorang hapsari/bidadari keturunan Bathara Sambujana, putra Sanghyang Sambo. Ia mempunyai seorang adik bernama Bambang Sukasarana/Sukrasana, berwujud raksasa kerdil/bajang.

Sumantri sangat sakti dan memiliki senjata pusaka berupa Panah Cakra. Selain ahli dalam ilmu tata pemerintahan dan tata kenegaraan. Sumantri juga mahir dalam olah keprajuritan dan menguasai berbagai tata gelar perang. Setelah dewasa, ia mengabdi pada Prabu Arjunasasra/Arjunawijaya di negara Maespati. Sebagai batu ujian, ia ditugaskan melamar Dewi Citrawati, putri negara Magada yang waktu itu menjadi rebutan/lamaran raja-raja dari seribu negara.

BACA JUGA:Ingin Rezeki Datang dengan Sendiri, Ustaz Adi Hidayat Bagikan Rumus Dahsyatnya

Pada suatu malam Sumantri menghadap Resi Suwandagni untuk memohon diri. Ia hendak pergi melamar pekerjaan ke negeri Maespati. Ia tidak mau membawa adiknya ikut serta karena malu terhadap wajah Sukrasana. Sumantri diterima oleh Harjuna Sasrabahu asalkan dapat merebut putri dari negeri Magada.

Dengan gagah berani Sumantri berhasil menyisihkan semua lawannya dalam sayembara merebut Dewi Citrawati.Setelah ia berhasil dalam benaknya muncul pikiran untuk memiliki Dewi Citrawati. Sebenarnya Ia diberi tugas oleh Harjuna Sasrabahu untuk membawa Dewi Citrawati tetapi ia malah ingin menjadikan Dewi Citrawati sebagai istrinya.

Akhirnya terjadi perselisihan antara Sumantri dan Harjuna Sasrabahu. Tantangan Sumantri diterima oleh Harjuna Sasrabahu dengan senang hati. Terjadilah peperangan yang seru dan dahsyat karena masing-masing adalah inkarnasi dari Batara Wisnu. Sumantri mengangkat dan melepaskan Cakrabaskara ke arah Harjuna Sasrabahu. Cakrabaskara menyala, gemuruh suaranya membelah angkasa dan mengejutkan hati Harjuna Sasrabahu. Karena terkejut hatinya, Harjuna Sasrabahu kemudian ber-triwikrama atau mengubah dirinya menjadi raksasa bermuka seribu.

BACA JUGA:Ini Dia Manfaat Buat Kiwi bagi Kesehatan

Sumantri berhasil diringkus dan diinjak di bawah telapak kakinya. Sambil menangis, Sumantri meminta ampun atas kelancangan dan kesalahannya. Harjuna Sasrabahu mau menerima maafnya tetapi dengan syarat yang lebih berat. Sumantri diperintahkan untuk membangun taman Sriwedari. Dalam kesedihan ini datanglah Sukrasana menyusul Sumantri.

Sukrasana bersedia membantu Sumantri asalkan ia diperbolehkan ikut kakaknya ke mana pun Sumantri berada. Sumantri menyetujui tawaran Sukrasana. Dengan kesaktiannya, Sukrasana berhasil memutar taman Sriwedari dan dipindahkan ke negeri Maespati. Atas jasanya itu, Sumantri berterima kasih kepada adiknya tetapi dengan pesan agar Sukrasana bersembunyi dan tidak menemuinya di tempat umum.

Pada suatu hari Citrawati bersama pengiringnya di kala sedang bersukaria di taman Sriwedari. Tiba-tiba mereka lari ketakutan karena melihat raksasa kerdil berada di taman. Citrawati kemudian mengadukannya kepada Harjuna Sasrabahu. Sumantri yang telah bergelar Patih Suwanda segera datang memeriksa taman. Ternyata raksasa itu adalah Sukrasana dan Sumantri mengancam agar Sukrasana pergi dengan senjata Cakrabaskara. Namun sial, senjata Sumantri lepas dari tangannya dan tewaslah Sukrasana.

BACA JUGA:Togog! Sosok Sang Dewa yang Tercampakkan

Akhir riwayat Sumantri/Patih Suwanda diceritakan; ia gugur dalam pertempuran melawan Prabu Dasamuka, raja negara Alengka yang dalam taringnya menjelma arwah Sukasrana.(**)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: