Asal Usul Candrabirawa Dalam Kisah Mahabarata

Asal Usul Candrabirawa Dalam Kisah Mahabarata

Candra Birawa tidak boleh sembarangan berkeliaran di mayapada, dia diharuskan bersatu dengan kekasih/keturunan Betara Dharma karena di tangan orang yang salah--

BACA JUGA:Amalan Kunci Rezeki, Agar Rezeki Berlipat-lipat, Ustaz Adi Hidayat Sarankan untuk Mengamalkannya

Prabu Salya menjawab bahwa dalam medan perang tidak perlu merasa lancang karena ini merupakan tugas Yudistira sebagai raja untuk membela tentaranya. Yudistira pun menjawab bahwa seumur hidup dia tidak bisa melukai orang, dia rela mengorbankan dirinya asalkan Candra Birawa ditarik kembali kedalam tubuh Prabu Salya. Sayangnya Candra Birawa tidak bisa ditarik kembali sebelum tugasnya selesai yaitu memusnahkan tentara Pendawa. Yudistira dengan berat hati mengambil busur dan panah. Tapi Yudistira tidak berani mengarahkan panahnya kepada Prabu Salya, panahnya kemudian diarahkan ke bawah. Dengan ajaib, panah Yudistira yang menyentuh tanah langsung memantul dan mengenai Prabu Salya. Prabu Salyapun gugur, sesuai dengan yang dikatakan Resi Bagaspati.

Sekedar tambahan, sebenarnya Candra Birawa pernah sekali ditarik sebelum tuntas tugasnya. Kejadiannya ketika Narasoma bertarung melawan Pandu untuk memperebutkan Dewi Kunti. Pandu telah memenangkan sayembara dan Narasoma menantang Pandu dengan taruhan Dewi Madrim adiknya menjadi istri Pandu jika Narasoma kalah. Ketika bertarung, Narasoma kewalahan melawan kesaktian Pandu dan memanggil Candra Birawa. Akibatnya Pandu menjadi terdesak karena keris pusakanya tidak mempan terhadap Candra Birawa dan malahan menambah jumlah Candra Birawa. Pandu kemudian mengejek bahwa Narasoma tidak bisa bertarung sendiri perlu minta bantuan.

Narasoma dengan sombongnya berkata bahwa Pandu juga bisa meminta bantuan kedua sodaranya, bahkan mengejek bahwa Dasarata disuruh maju kedepan biar diinjak2 oleh Candra Birawa. Mendengar ejekan Narasoma, Dasarata menjadi marah dan menyuruh Widura untuk menuntunnya kearah pertarungan. Setelah ditutun, Dasarata segera menyuruh Widura untuk menyingkir dan kemudian berteriak kepada Pandu supaya datang ke arah Dasarata.

BACA JUGA:Petruk dan Falsafah Kantong Bolong

Pandu yang cerdas segera tahu rencana kakaknya itu dan segera melesat ke arahnya. Ketika Candra Birawa mengejar Pandu ke arah Dasarata, Pandu segera berdiri di belakang kakaknya dan Dasarata segera mengeluarkan Ajian Kumbalageni. Ajian Kumbalageni merupakan ajian dashyat yang membuat apa saja yang disentuh oleh Dasarata hancur menjadi debu. Candra Birawa tidak kuat melawan kesaktian ini dan kembali kedalam tubuh Narasoma. Pandu pun bergerak secepat kilat menyerang Narasoma, pukulan Pandu menyebabkan Narasoma terpental. Narasoma akhirnya mengaku kalah kepada Pandu dan berangkat menjemput Dewi Madrim untuk diberikan kepada Pandu.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: