Bolehkah Pekerja Berat Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya

Bolehkah Pekerja Berat Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya

Hukum puasa bagi pekerja berat di bulan Ramadan adalah boleh-freepik.com -

BENGKULUEKSPRESS.COM - Selama Ramadhan, salah satu kegiatan yang tidak dapat tertinggal saat menjalani puasa adalah berkerja. 

Bekerja menjadi sesuatu yang harus dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini dilakukan oleh banyak orang termasuk umat muslim di bulan Ramadan.

Tak jarang umat muslim yang bekerja begitu berat, hal ini menjadi pertanyaan bagaimana hukum puasa bagi pekerja berat? 

Hukum ini perlu dipahami oleh para pekerja berat beragama Islam. Dengan demikian, para pekerja tersebut bisa menjalani bulan Ramadan dengan benar. Yuk, simak ulasannya di bawah ini. 

BACA JUGA:Benarkah Menggunakan Lipstik Bisa Membatalkan Puasa, Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad Berikut

Hukum Puasa bagi Pekerja Berat

Dirangkum dari berbagai sumber puasa adalah aktivitas untuk menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang bersifat membatalkannya dengan niat karena Allah SWT. 

Puasa di bulan Ramadan sendiri bersifat wajib. Artinya, semua orang beragama Islam yang sudah baligh atau dewasa harus berpuasa kecuali mengalami halangan-halangan tertentu sesuai syariat Islam.

Puasa tersebut dijalankan mulai azan subuh hingga maghrib. Namun, ada hukum puasa bagi pekerja berat yang berbeda dari biasanya, yaitu boleh membatalkan meskipun azan maghrib belum berkumandang.

BACA JUGA:Musafir Boleh Tak Puasa Ramadhan, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Cara Menggantinya

Jadi jika ada seseorang yang bekerja dengan sangat berat sehingga membuatnya kehausan, kelaparan, bahkan bisa mengancam nyawanya jika tidak segera makan atau minum, maka diperbolehkan untuk membatalkan puasa terlebih dahulu.

Bagaimanapun juga, orang tersebut tetap harus berniat di malam harinya serta berpuasa sejak azan subuh berkumandang. Jika tidak kuat, maka boleh membatalkannya kemudian.

Selain itu, puasa tersebut dihitung hutang. Artinya, seorang pekerja berat yang membatalkan puasa tersebut harus menggantinya di luar bulan Ramadan. 

Jumlah puasa yang diganti harus sesuai dengan yang dibatalkan. Sesuai dengan apa yang telah dijelaskan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: