Musafir Boleh Tak Puasa Ramadhan, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Cara Menggantinya

Musafir Boleh Tak Puasa Ramadhan, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Cara Menggantinya

Ustaz Adi Hidayat jelaskan musafir yang boleh buka puasa dan cara menggantinya-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Penceramah Ustaz Adi Hidayat menjelaskan cara mengganti atau membayar puasa bagi musafir yang diperbolehkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.

Dalam Islam, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada aturan tersendiri bagi bulan suci bagi orang yang sedang melakukan perjalanan (safar), yang dikenal sebagai musafir.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan syarat dan ketentuan bagi musafir yang tidak diwajibkan untuk berpuasa, yang terkait dengan jarak perjalanan safar yang mereka lakukan.

BACA JUGA:Ternyata Tak Semua Sakit Boleh Buka Puasa, Ustaz Adi Hidayat: Hanya Sakit Ini

BACA JUGA:Agar Wanita yang Tengah Haid Bisa Mendapatkan Pahala Ramadhan, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Amalannya

Musafir adalah seseorang yang melakukan perjalanan dalam jarak yang cukup jauh. Dalam golongan orang-orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, musafir termasuk di antaranya.

Di bulan Ramadhan, umat Muslim diperintahkan untuk menjalankan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari selama 30 hari atau satu bulan penuh.

Namun, ada golongan tertentu yang tidak diwajibkan untuk berpuasa atau diperbolehkan untuk tidak berpuasa, berdasarkan alasan yang diakui oleh syariat Islam, salah satunya adalah musafir.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam bahasa Arab terdapat dua jenis perjalanan, yaitu safar dan zihab.

Hal tersebut disampaikan Ustaz Adi Hidayat dalam suatu ceramah yang videoanya diunggah oleh kanal Youtube Dunia Islam.

"Orang-orang yang melakukan perjalanan jauh dan jaraknya lebih dari 80 km bisa disebut sebagai safar. Sedangkan zihab relatif dekat tidak melampaui 80 km," terang Ustaz Adi Hidayat.

Safar di sini dapat diartikan sebagai perjalanan yang sulit dan bahkan dapat mengubah zona waktu.

Oleh karena itu, orang-orang yang sedang dalam perjalanan atau safar dapat membatalkan puasa karena kondisi sulit yang mereka hadapi.

Kesulitan tersebut dapat disebabkan oleh medan perjalanan, jarak yang ditempuh, atau kondisi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: