Masih Bingung Tentang Penentuan Awal Ramadhan, Simak Penjelasan Gus Baha Berikut

Masih Bingung Tentang Penentuan Awal Ramadhan, Simak Penjelasan Gus Baha Berikut

Gus Baha jelaskan tentang cara menentukan awal ramadhan-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BACA JUGA:Ijazah Amalan Rezeki Lancar dari Gus Baha, Agar Dijauhkan dari Kemiskinan

BACA JUGA:Selain Istighfar dan Surah Yasin, Gus Baha Sebut Amalan Ini Juga Melindungi dari Siksa Kubur

Gus Baha mengamati bahwa di Indonesia, ketika bulan sudah melewati ufuk baru satu derajat, ada ulama yang menyatakan bahwa ini menandakan pergantian tanggal karena sudah melewati garis ufuk tersebut.

"Berartikan sudah beda pasal. Sehingga ada yang mengatakan bahwa 1 derajat pun sudah dihitung sudah masuk bulan baru," ungkap Gus Baha.

Dia melanjutkan bahwa hukum tersebut berkaitan dengan pengamatan secara visual, sehingga jika bulan belum terlihat secara langsung, maka menyebutnya sebagai tanggal 1 tidaklah bermakna secara substansial.

"Itu menjadi perdebatan ulama sejak dulu, dan itu tidak apa-apa, sehingga ketika kita mengatakan misalnya hari raya Idul Fitri jatuh pada hari Selasa karena Indonesia sendiri mandiri atau Islam nusantara sungguhan," ungkap Gus Baha.

Terlebih lagi, jika terdapat pendapat yang menyatakan bahwa meskipun bulan sudah melewati ufuk, namun belum terlihat secara jelas, hal ini tidaklah cukup untuk menentukan awal bulan Syawal.

"Jika sudah terlihat itu namanya Rukyah bil fi'li dan bila sudah melewati ufuk satu derajat itu namanya Bil Hisab," kata Gus Baha.

Hal yang penting bagi Gus Baha adalah juga memperhatikan perbedaan waktu antara wilayah-wilayah yang berbeda.

BACA JUGA:Agar Cepat Kaya dan Mendapat Harta Melimpah, Gus Baha Sarankan Membaca Doa Berikut

BACA JUGA:Ingin Dapat Uang yang Banyak, Gus Baha Bagikan Cara Berdoa Minta Uang yang Benar

"Tapi saya menerima perbedaan ada yang hari raya berbeda di Indonesia, asalkan jangan mengikuti Arab Saudi," ujar Gus Baha.

Gus Baha menegaskan bahwa dalam hal merayakan Idul Fitri, perbedaan waktu antara negara seperti Arab Saudi dan Indonesia sangatlah jelas.

Mengikuti waktu Arab Saudi tidak selalu sesuai dengan realitas waktu di wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, penting bagi Islam Nusantara dan Islam Internasional untuk memperhatikan dan menghargai perbedaan waktu yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: