Nama-nama Unik Peralatan Dapur dalam Bahasa Jawa, ‘Pasrah’ Salah Satunya!

Nama-nama Unik Peralatan Dapur dalam Bahasa Jawa, ‘Pasrah’ Salah Satunya!

Peralatan dapur parutan dalam bahasa Jawa disebut dengan pasrah--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Ragam bahasa daerah di Indonesia, bikin penyebutan benda-benda tertentu berbeda antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Termasuk juga nama peralatan dapur. Nah, kali ini akan memberikan beberapa informasi mengenai nama peralatan dapur dalam bahasa Jawa, lengkap bersama dengan fungsinya. peralatan dapur tersebut bahkan sampai sekarang juga masih digunakan, lho!

BACA JUGA:Orangtua Wajib Tahu! Inilah Bahaya Mencium Bayi Setelah Merokok

Informasi ini juga dianggap penting, terutama buat yang bukan berasal dari suku Jawa, namun tinggal di lingkungan yang mayoritas berbahasa Jawa. Yuk, simak nama peralatan dapur berikut ini.

1. Dandang
Alat pengukus yang satu ini paling banyak ditemui di hampir seluruh dapur. Sejak dulu, dandang difungsikan sebagai alat dapur utama untuk mengukus nasi yang telah direbus atau diaron. Menurut Kamus Bahasa Jawa-Indonesia 1, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dandang adalah periuk besar untuk mengukus nasi, umumnya terbuat dari tembaga. Karena nasi adalah makanan pokok masyarakat Indonesia sejak masa lampau, nggak heran ya kalau dandang jadi alat dapur yang wajib ada di dapur.

BACA JUGA:Tips Memilih Susu UHT Untuk Balita Yang Tepat untuk Persiapan Menyapih

Dandang yang terbuat dari tembaga pada jaman dahulu, tidak memiliki pembatas untuk meletakkan beras yang sudah dikukus. Untuk menampung beras tersebut, digunakan kukusan bambu berbentuk runcing di bawah yang kemudian diletakkan dalam dandang berisi air mendidih.

Selanjutnya uap air akan mematangkan nasinya. Pasangan tutup dandang yang terbuat dari tembaga disebut kekeb. Kalau di zaman sekarang, seluruh bagian dandang terbuat dari alumunium dan hadir dalam berbagai ukuran mulai kecil hingga sangat besar untuk menanak nasi dalam jumlah banyak.

BACA JUGA:Ampo! Cemilan Ringan Orang Jawa dari Tuban Jawa Timur yang Berasal dari Tanah Liat

2. Kendhil
Nah, ini dia periuk yang lebih kecil. Biasanya digunakan untuk memasak lauk dan sayur. Kendhilrata-rata terbuat dari tanah liat dengan bagian bawah yang tebal, karena bagian ini yang harus berhadapan dengan api nantinya. Kendhil biasanya terbuat dari gerabah, dengan kualitas baik tidak mudah pecah dan lebih awet digunakan memasak. Memang jadi agak berat. Tapi setara dengan lezatnya masakan yang dihasilkan karena ada aroma tembikar bakarnya. Kalau di masa sekarang orang lebih memilih menggunakan panci atau wajan dengan cekungan dalam, ya. Selain karena alasan kepraktisan, panci dan wajan sudah lebih modern dari segi tampilan dan fungsi.

3. Cowek dan ulekan
Nama peralatan dapur dalam bahasa Jawa berikutnya adalah, Cowek dan ulekan. Cowek merupakan nama Jawa dari cobek, wadah yang digunakan sebagai alas penghalus atau penggiling bumbu. Pasangannya adalah ulekan, yang digunakan sebagai penggilingnya. Cowek dan ulekan terbuat dari kayu, batu atau keramik.

BACA JUGA:Pentingnya Makna Tato Bagi Suku Dayak Kalimantan

Cowek dan ulekan yang terbuat dari batu sendiri sebenarnya adalah warisan dari zaman batu, lho! Karena konsepnya sama, yaitu menghaluskan atau menghancurkan bahan makanan dengan batu untuk mendapatkan saripati, tekstur dan aroma yang diinginkan. Ada fakta menarik, nih! Cowek yang ukurannya lebih besar memiliki julukan lain, lho, yaitu Layah. Sudah pernah dengar nama peralatan dapur dan fungsinya seperti cowek, belum?

4. Sutil
Beberapa orang mungkin sudah tidak asing dengan nama peralatan dapur yang satu ini. Spatula masak yang biasa digunakan untuk memasak atau mengaduk masakan dalam wajan disebut sutil. Kalau Ibu sadari, saat ini sudah banyak bentuk spatula masak, ya. Mulai yang menyerupai spatula besar, berbentuk trapesium, berlubang-lubang, atau yang lubangnya bergaris. Semua pengaduk ini tetap dijuluki sutil dalam bahasa Jawa.

BACA JUGA:Seni Rajah Sak Yant, Tatto Bertuah Dari Thailand

5. Irus
Nah, kalau yang satu ini tahu nggak, ya? Irus adalah sendok sayur. Peralatan dapur yang digunakan untuk mengaduk masakan berkuah atau makanan lain yang betekstur cair. Bahkan orang Jawa sendiri sering tertukar menyebut Irus dan sutil, kalau belum terbiasa di dapur.

6. Pasrah
Bukan Pasrah pada keputusanmu meninggalkanku, ceritanya ya Bu. Pasrah di sini adalah nama peralatan dapur dalam bahasa Jawa untuk parutan. Karena kegiatan memarut sendiri disebut dengan ‘masrah’. Benda yang digunakan untuk memarut disebut ‘Pasrah’ atau ‘pasrahan’.

BACA JUGA:Serem! Inilah Hewan yang Digunakan Dalam Pengobatan Tradisional China

7. Lading
Berikutnya ada pisau, yang nama peralatan dapur pisau dalam bahasa Jawa disebut dengan Lading. Melansir dari Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, penggunaan kata Lading sendiri sebenarnya sudah lama sekali, yaitu pada sekitar tahun 9 masehi. Di abad ke-20 orang Jawa lebih sering menggunakan kata peso untuk menyebut pisau. Tapi ternyata kata Lading masih terbawa hingga abad ke-20 hingga kini. Sehingga orang ada yang menyebut pisau dengan istilah Lading, ada yang menyebut peso.

8. Langgen
Langgen adalah nama peralatan dapur dalam bahasa Jawa untuk talenan. Alat yang digunakan sebagai alas saat memotong bahan masakan. Banyak yang beranggapan bahwa talenan sendiri sudah merupakan bahasa jawa. Sehingga orang tidak banyak menggunakan kata Langgen. Padahal Langgen-lah yang sebenarnya bahasa Jawa dari papan pemotong ini.

BACA JUGA:Pentingnya Uji Emisi Kendaraan dan Kenapa Perlu Dilakukan

9. Ajang
Masyarakat Jawa sering mengutarakan, “mangan ajang opo iki?” yang artinya “makan dengan piring apa ini?”. Kalimat ini sering diutarakan karena pada beberapa situasi, piring makan tidak haruslah piring pada umumnya. Bisa saja menggunakan cowek, biasanya pada makanan bersambal, atau daun pisang dan jati, pada makanan seperti pecel, gudeg, dan beberapa jenis makanan manis. Namun pada dasarnya ‘ajang’ sendiri merujuk pada alas makan, sehingga paling mudah diartikan sebagai piring. Gimana? Kosakata nama peralatan dapur dalam bahasa Jawa di atas, apakah ada yang familiar di telinga Anda?(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: