Tips Memilih Susu UHT Untuk Balita Yang Tepat untuk Persiapan Menyapih

Tips Memilih Susu UHT Untuk Balita Yang Tepat untuk Persiapan Menyapih

memilih susu UHT harus jeli karena pada beberapa kasus, penyimpanannya kurang tepat sehingga memengaruhi rasanya.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Memilih susu UHT untuk balita yang sudah disapih, rupanya gampang-gampang susah. Apalagi, nggak semua balita cocok dan suka mengonsumsi susu UHT yang banyak dijual dipasaran. Terlebih, beberapa varian rasa susu UHT ini mengandung gula yang cukup tinggi, dan nggak baik dikonsumsi dalam jumlah yang banyak bagi anak-anak. Seringnya, susu UHT ini menjadi susu pilihan Ibu saat si kecil beralih dari ASI, agar proses menyapih menjadi lebih mudah.

BACA JUGA:Ampo! Cemilan Ringan Orang Jawa dari Tuban Jawa Timur yang Berasal dari Tanah Liat

lantas, bagaimana cara memilih susu UHT yang tepat? Apakah benar memilih susu UHT untuk balita akan memberikan lebih banyak manfaat untuk nutrisi si kecil? Yuk kita simak ulasannya.

Apa itu susu ultra-high-temperature processing (UHT)?
Susu UHT sudah sangat terkenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat, terutama anak-anak. Fungsinya tak hanya menambah nutrisi pada anak-anak dan orang dewasa saja, namun susu UHT juga sering digunakan untuk campuran makanan atau minuman supaya rasanya lebih lezat.

BACA JUGA:Pentingnya Makna Tato Bagi Suku Dayak Kalimantan

Melansir dari laman Dairy, susu UHT atau long-life milk merupakan jenis susu yang telah diolah secara khusus oleh ahli profesional. Sehingga susu ini, akan lebih tahan lama ketika disimpan di luar kulkas atau tempat yang bersuhu sejuk hingga dingin.

Nutrisi yang ada pada susu UHT sama dengan jenis susu lainnya, namun memilih susu UHT untuk balita tidak bisa sembarangan. Susu segar dan susu UHT punya cara pengolahan yang sangat berbeda. Susu segar (pasteurisasi) dipanaskan hingga suhu 74 derajat celcius selama 15 detik, sementara itu susu UHT harus melalui proses dipanaskan hingga suhu 140 derajat celcius selama 2 detik. Hingga kemudian dikemas secara aseptik dan higienis.

Ketika susu diolah dengan suhu yang lebih tinggi, maka bakteri akan berkurang dan enzim yang dihasilkan akan lebih besar jika dibandingkan dengan susu pasteurisasi biasa. Hal ini membuat umur simpannnya akan lebih tahan lama. Susu UHT bisa disimpan hingga 6 bulan di suhu ruangan biasa, namun setelah dibuka harus disimpan segera di lemari es agar tidak basi. Selain itu, susu UHT lebih baik dikonsumsi tidak lebih dari 7 hari setelahnya.

BACA JUGA:Seni Rajah Sak Yant, Tatto Bertuah Dari Thailand

Manfaat susu UHT untuk anak-anak
Selain memiliki rasa yang enak, susu UHT ternyata sering kali digunakan sebagai campuran olahan makanan atau minuman yang lezat, misalnya campuran smoothies, pengganti santan, masakan Western, dan masih banyak lagi. Itu sebabnya, memilih susu UHT harus jeli karena pada beberapa kasus, penyimpanannya kurang tepat sehingga memengaruhi rasanya.

Berikut ini beberapa manfaat susu UHT untuk anak-anak dan orang dewasa, yang perlu Ibu ketahui sebelum memutuskan memilih susu UHT yang tepat:

1. Susu UHT sumber vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh
Tubuh kita memerlukan asupan kalsium yang tepat dan pas sehari-hari supaya tetap aktif bergerak dalam menjalani rutinitas. Melansir dari laman AWM Food, susu UHT mengandung kalsium sebanyak 30% pada setiap cangkir yang disajikan setiap harinya.

BACA JUGA:Pentingnya Uji Emisi Kendaraan dan Kenapa Perlu Dilakukan

Seperti yang diketahui, kalsium untuk tubuh punya peran yang cukup penting, yaitu membantu menutrisi tulang dan gigi. Selain itu, susu UHT juga mengandung fosfor, kalium, dan vitamin D yang sama pentingnya untuk tubuh.  Jadi, pastikan memilih susu UHT untuk balita dengan kandungan sesuai supaya tulang dan giginya semakin bernutrisi.

2. Susu UHT mengandung sumber protein
Protein juga sangat dibutuhkan untuk tubuh, oleh karenanya dalam setiap asupan makanan kita, sebaiknya ada lauk pauk yang mengandung protein, baik protein nabati maupun hewani. Jika asupan makanannya belum sesuai, Ibu bisa juga melengkapinya dengan susu UHT yang mengandung protein baik untuk tubuh.

Protein dapat membantu memperbaiki jaringan, sel, hingga otot bagi siapa saja yang mengonsumsinya. Apalagi untuk anak-anak, protein sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang yang lebih baik lagi. Sajikan satu gelas susu UHT untuk anak-anak setiap hari, karena mengandung setidaknya 8 gram protein berkualitas tinggi yang baik untuk perkembangannya. Ibu bisa juga mengolahnya dengan beragam cara atau mencampurkannya bersama sereal kesukaan si kecil.

BACA JUGA:Tahu Gak Sih, Ternyata Nonton Film Horor Bisa Berdampak Negatif Pada Mental Anak!

3. Susu UHT lebih mudah disimpan
Memilih susu UHT untuk balita sebaiknya tidak disertai kandungan gula yang tinggi, jadi pilihlah susu UHT tanpa rasa (plain) supaya lebih aman. Bila terlanjur menyukai susu UHT dengan varian rasa lain, maka sebaiknya asupan hariannya dibatasi saja. Susu UHT rupanya lebih mudah disimpan bila dibandingkan dengan susu pasteurisasi yang membutuhkan suhu rendah, agar tidak mudah basi. Ukuran susu UHT juga sudah lebih beragam, ada yang langsung sekali habis untuk menghindari berkurangnya nutrisi susu bila harus disimpan terlalu lama.

4. Pilihan tepat untuk menyambung ASI
Apakah orangtua sedang bingung memilih susu untuk menyambung ASI setelah si kecil disapih? Susu UHT bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menggantikan ASI karena nutrisinya juga baik, terutama bagi anak-anak. Meskipun begitu, bagi bayi di atas 5 tahun sebaiknya tetap diberikan ASI minimal 6 bulan atau hingga 2 tahun sesuai anjuran WHO. Jika terdapat indikasi tertentu ASI tidak mampu diberikan, Ibu bisa menyambungnya dengan susu formula.

BACA JUGA:Jangan Sembarangan! Memakai Handuk Untuk Anak Setelah Mandi

Susu UHT tidak disarankan diberikan pada bayi di bawah 1 tahun, namun sebagai campuran makanan dalam jumlah yang sedikit tetap diperbolehkan. Melansir dari laman Baby Center, susu UHT tidak disarankan untuk bayi di bawah 1 tahun, hal ini karena bayi belum mampu mencerna susu dengan mudah dan dapat membebani kinerja ginjal yang belum sempurna.

Pemberian susu UHT bagi balita, juga harus memperhatikan apakah si kecil punya alergi susu sapi atau tidak sebelumnya. Jika awalnya sudah ada indikasi alergi susu sapi, maka susu UHT tidak disarankan untuk diberikan.

BACA JUGA:Luar Biasa! Teknologi Canggih dan Mutakhir Ini, Ternyata Milik Nenek Moyang Kita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: